Perwakilan dari Maruti Beach Club saat menyampaikan sejumlah keluhan. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kepulauan Nusa Penida begitu menarik para pelaku usaha. Pesatnya kunjungan wisatawan, membuat kegiatan usaha berkembang pesat. Namun, ketidaksiapan menghadapi ini terkesan lambat, sehingga usaha ilegal kian tumbuh dan sulit dikendalikan.

Kondisi demikian menjadi keluhan para pengusaha. Keluhan mereka diungkapkan saat Polsek Nusa Penida melaksanakan kegiatan Jumat Mesadu, Jumat (1/8), di lokasi Konservasi Penyu Bulih Bali Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. Jumat Mesadu dipimpin Wakapolsek Nusa Penida dan dihadiri oleh para kanit jajaran Polsek Nusa Penida, Bendesa Adat Nyuh Kukuh, pelaku usaha akomodasi dan rental motor, serta pengelola konservasi penyu.

Baca juga:  Ruang Isolasi RSP Giri Emas Tak Mampu Menampung, 4 Pasien Positif COVID-19 Dirujuk ke Sanglah

Pada kesempatan itu, perwakilan Maruti Beach Club menyoroti sejumlah isu strategis, antara lain kurangnya fasilitas umum di Nusa Penida, meningkatnya jumlah pendatang tanpa pengawasan, serta keberadaan wisatawan asing yang menjalankan usaha ilegal. Maraknya usaha ilegal ini sudah lama dikeluhkan, namun belum ada tindakan konkret yang tegas untuk mengatasinya.

Ini sejalan dengan apa yang disampaikan Bupati Klungkung I Made Satria, saat monev di Nusa Penida. Dia meminta perbekel di Nusa Penida proaktif melakukan pengawasan melekat terhadap usaha-usaha akomodasi, restoran dan fasiltas wisata lainya. Bupati Satria ingin memastikan agar semua usaha wisata memenuhi persyaratan dan izin, sehingga upaya-upaya penindakan karena melanggar ketentuan tidak perlu terjadi.

Baca juga:  Tarif PPh Final UMKM Segera Diturunkan

Sementara itu, Bendesa Adat Nyuh Kukuh, I Wayan Lugra, menyampaikan kawasan Banjar Nyuh merupakan gerbang utama masuknya wisatawan. Dia meminta pihak kepolisian menjaga stabilitas keamanan dan kebersihan lingkungan di sekitarnya, agar bisa menjadi tanggung jawab bersama. Dia menekankan pentingnya sinergi antara aparat, pelaku usaha, dan masyarakat adat dalam menjaga citra positif Nusa Penida, sebagai tujuan destinasi wisata di Bali.

Pihak pengelola Yayasan Bulih Bali, juga turut menyampaikan kepada polisi agar program konservasi penyu yang mereka jalankan terus mendapat dukungan. Konservasi ini diharapkan tidak hanya berperan dalam pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata edukatif di Nusa Penida.

Baca juga:  Lagi, Internet di Puspem Badung Bermasalah

Wakapolsek Nusa Penida AKP I Nyoman Sudana, S.H., Jumat Mesadu sebagai wadah penyampaian aspirasi, keluhan dan saran. Seluruh keluhan yang disampaikan para tokoh masyarakat akan segera dikomunikasikan dengan para pihak terkait. Wakapolsek menegaskan, Polsek Nusa Penida akan selalu mendengar aspirasi masyarakat melalui forum-forum interaktif semacam ini, sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap perkembangan situasi di Nusa Penida. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN