
BANYUWANGI, BALIPOST.com – SAR Mission Coordinator atau SMC operasi SAR kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya dialihkan dari SMC Basarnas kepada SMC Kantor SAR Surabaya. Pencarian 17 korban yang belum ditemukan akan dilakukan selama 7 hari ke depan.
Penyerahan tugas untuk operasi SAR di Selat Bali dalam kurun waktu tujuh hari ke depan ini ditandai dengan penandatanganan oleh Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno dan Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor SAR Surabaya Didit Arie Ristandy di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim, Selasa.
Dalam pengalihan tugas dari SMC Basarnas ke SMC Kantor SAR Surabaya ini juga disaksikan langsung oleh keluarga korban yang masih belum ditemukan dan instansi terkait lainnya.
“Kami selaku SMC daerah mulai merencanakan kegiatan pemantauan sekaligus melakukan pencarian selama tujuh hari ke depan mulai hari ini,” kata Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor SAR Surabaya Didit Arie Ristandy di Banyuwangi, Selasa (15/7) dilansir dari Kantor Berita Antara.
Ia mengaku sudah merencanakan jadwal untuk melakukan pencarian dan pertolongan selama tujuh hari ke depan dengan melakukan penyisiran arah selatan Selat Bali.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya di Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana (Bali) mengenai alat utama (alut) SAR yang akan dilibatkan dalam pemantauan dan pencarian sampai 21 Juli mendatang,” katanya.
Memasuki hari ke-14 operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR kembali diperpanjang selama tujuh hari ke depan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan.
Operasi SAR lanjutan disesuaikan sesuai kebutuhan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan, yakni Kantor SAR Surabaya Jatim, Pos SAR Banyuwangi, jajaran TNI/Polri.
Mulai Ditpolairud Polda Jatim, dan jajaran yang ada di Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, termasuk di Denpasar (Bali) dan jajarannya, selanjutnya TNI AL yakni Lanal Banyuwangi, kemudian pemerintah daerah, BMKG Banyuwangi, dan tim DVI Polda Jatim melaksanakan tugas identifikasi.
Saat ini, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan tengah mempersiapkan tim teknis untuk melaksanakan pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya setelah berhasil memvisualisasikan bangkai kapal dalam posisi terbalik di dasar laut Selat Bali.
Informasi diperoleh ANTARA, hingga Selasa malam, jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 19 korban ditemukan meninggal (4 proses identifikasi) dan 16 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025. (kmb/balipost)