Kepala SMP PGRI 8 Denpasar Dr. I Ketut Gede Adi Trisna Sugara, ST.,M.Pd. (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keterisian murid di Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Denpasar masih ada yang belum sesuai target padahal pendaftaran telah mulai dibuka akhir 2024.

Ketua Perkumpulan SMP Swasta (Perswada) Denpasar I Gde Eka Nuryada ditemui Senin (7/7) mengatakan, pembukaan penerimaan murid baru di SMP Swasta bervarisi, ada yang mulai sejak akhir 2024, ada yang awal 2025. “Tapi kalau kami di SMP Sapta Andika mulai buka sejak Januari 2025,” ujarnya.

Bahkan ada beberapa sekolah yang mulai menutup pendaftaran murid baru karena mungkin di sekolah tersebut membuka program dari jenjang PAUD, SD, SMP. Sehingga anak-anak di SD tersebut otomatis melanjutkan ke SMP itu juga seperti Santo Yoseph.

Baca juga:  Pendaftaran Ditutup, 27 Parpol Resmi Diproses KPU

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, rata- rata SMP swasta menutup pendaftaran setelah berakhirnya SPMB di SMP Negeri sekitar bulan Agustus. “Agar anak- anak di Kota Denpasar tidak ada yang tidak sekolah, kita terima di sekolah swasta,” ujarnya.

Menurutnya, hampir rata semua sekolah dengan branding yang cukup baik, sudah terpenuhi kuotanya. “Kami di Sapta Andika target kita 10 kelas, dengan target 400 siswa, yang sudah mendaftar 300 sekian, sambil menunggu SPMB Negeri,” imbuhnya.

Dengan adanya aturan baru Kemendikdasmen, bahwa SMP Negeri tidak diperbolehkan melewati batas kuota per rombel sebanyak 40, maka disinilah peluang bagi sekolah swasta untuk menerima murid. Sehingga ia memastikan tidak ada sekolah yang tidak mendapat murid.

Baca juga:  Dahan Pohon Beringin di Lapangan Astina Gianyar Timpa Mobil

“Tidak seperti dulu yang lebih dari 40 sehingga mematikan sekolah swasta. Kalau tahun lalu memang ada beberapa sekolah yang sepi peminat. Tapi dengan Kemendikdasmen baru itu peluang kita mendorong sekolah swasta untuk tetap tumbuh, karena sekolah swasta juga berperan penting terhadap pemerataan pendidikan di Denpasar sambil kita terus meningkatkan kualitas” ujarnya.

Hingga saat ini, total ada 9 SMP PGRI, 65 SMP swasta sehingga totalnya 74 sekolah swasta di Denpasar. Sementara rombel SMP swasta bervariasi, ada yang 10 rombel, 5 rombel, 8 rombel. Ia memetakan, dari jumlah lulusan SD di Denpasar 14.469, daya tampung SMP Negeri hanya sekitar 5.880 sehingga ada peluang siswa masuk ke SMP Swasta sebesar 8.589 anak.

Baca juga:  PPDB Tahun ini, Klungkung Gunakan Sistem Online

Sementara Kepala SMP PGRI 8 Denpasar Dr. I Ketut Gede Adi Trisna Sugara, ST.,M.Pd. mengatakan, ia telah membuka pendaftaran mulai November 2024 dan akan ditutup pada 18 Juli mengingat 21 Juli tahun ajaran baru mulai dilaksanakan. Dari target 350 siswa, per Juni siswa yang mendaftar telah mencapai 200an.

Menurutnya, pendidikan adalah investasi jangka panjang pada anak. Sehingga pemilihan sekolah swasta bagi anak merupakan sikap keberanian orang tua berinvestasi jangka panjang pada anak. “Pendidikan adalah fondasi yang kuat untuk menjawab tantangan ke depan, sehingga dapat berkompetisi sesuai perkembangan jaman,” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN