
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Alur Sungai Unda Klungkung sudah lama alami sedimentasi atau pendangkalan. Hal ini disebabkan saat hujan lebat, kiriman air dari hulu terus menerus membawa material batu, pasir maupun lumpur. Pemkab Klungkung berencana segera melakukan penanganan dengan melibatkan pihak swasta. Ini juga sebagai antisipasi terhadap ancaman bencana banjir, terlebih di hilir Sungai Unda sudah ada lahan Kawasan PKB.
Bupati Klungkung I Made Satria melakukan rapat koordinasi membahas usulan kerjasama penanganan sedimentasi aliran Tukad Unda dari CV. Group ICON Bali di Ruang Rapat Kantor Bupati Klungkung, Senin (7/7).
Bahkan, juga menghadirkan Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Dr. L.B Hamka, S.H., M.H., Dandim 1610/Klungkung Letkol Kav. Sidik Pramono S.Sos., M.M., Kapolres Klungkung AKBP Alfons W P Letsoin, S.I.K., Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana, Perwakilan BWS Bali hingga Perwakilan Dinas PU Provinsi Bali.
Setelah mencermati presentasi CV. Group ICON Bali dan masukan peserta rapat, Bupati Klungkung I Made Satria menyampaikan dukungan atas rencana pengerjaan sedimentasi Tukad Unda tersebut. Di satu sisi kerjasama dapat membantu pemerintah menangani sedimentasi ini. Sehingga alur sungai menjadi lebih tertata, dan lingkungan sekitarnya lebih aman. Disisi lain, juga dapat mendatangkan manfaat positif dari pasir hasil pengerukan ini.
Namun, Bupati Satria mengingatkan antisipasi diperlukan dalam mengatasi dampak sosial dengan sosialisasi, serta proses pengerjaan agar tidak berdampak negatif terhadap fasilitas eksisting atau fasilitas yang ada saat ini. “Lengkapi terlebih dahulu regulasinya, lakukan koordinasi dengan instansi terkait sebelum melakukan pengerjaan terhadap sedimentasi Tukad Unda,” kata Bupati Satria.
Normalisasi Tukad Unda sudah memang cukup mendesak dilakukan, karena saat terjadi hujan lebat, Tukad Unda sebagai hilir dari seluruh sungai di Bali debit airnya cukup besar. Dengan normalisasi itu, aliran sungai nantinya akan lebih lancar menuju laut. (Bagiarta/Balipost)