
AMLAPURA, BALIPOST.com – Pascaperistiwa kematian seorang ibu bidan, Ni Luh Putu Surya Adnyani (35) bersama dengan anaknya I Wayan Eka Wira Yudisthira (10), akibat terseret arus ketika melintasi aliran sungai Pitpitan yang berlokasi di Banjar Dinas Gambang, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta berharap Pemerintah Provinsi Bali bisa memprioritaskan pembangunan jembatan dan jalur biasa di Seraya dengan harapan hal tersebut tidak terjadi lagi kedepannya.
Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta menghimbau kepada seluruh masyarakat Karangasem agar berhati-hati saat melintasi sungai. Cuaca ekstrem bisa memicu bencana yang tak terduga. “Kejadian ini sangat memilukan dan menjadi pelajaran bersama,” ucapnya.
Atas kejadian itu, Sedana Merta mengatakan, pentingnya perhatian pemerintah Provinsi Bali terhadap jalur lintas Amlapura-Seraya yang rawan terjadinya banjir di musim hujan. “Kami harap pembangunan jembatan dan jalur biasa dapat diprioritaskan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali kedepannya,” harap Sedana Merta.
Sementara itu, Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapakan, sebelum kejadian naas itu, korban bersama anaknya hendak menengok orangtua di Banjar Dinas Ijo Gading. Saat melintas di jalur utama Amlapura-Seraya, jalan tertutup luapan air sungai Batu Sanget. Korban lalu mencoba mencari jalan alternatif dengan melintasi aliran sungai Pitpitan. “Namun, derasnya aruu hingga menyeret keduanya,” ucapnya.
Arimbawa mengatakan, warga yang melihat kejadian itu segera memberikan pertolongan. Setelah melakukan pencarian, sekitar pukul 17.30 WITA, kedua korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Karangasem 2 Seraya. Selanjutnya pihak keluarga menitipkan kedua jenasah korban di RSUD Karangasem, dan selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Rencananya korban akan di kubur hari ini di Banjar Dinas Abian Tiying, Desa Amertha Buana, Kecamatan Selat, “katanya. (Eka Parananda/Balipost)