Mantan Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung menjelaskan tentang Abhiseka Ratu Ida Cokorda, Sabtu (5/7). (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Anak Agung Gde Agung menjalani ritual suci Mebhiseka Ida Cokorda hari ini, Senin (7/7) di Pura Taman Ayun dengan melibatkan 11 Sulinggih atau Pendeta.

Ritual yang dimulai pada pukul 09.00 WITA ini dilaksanakan di Pura Taman Ayun, diawali Bhagawanta (Penasihat Puri) berangkat dari Puri Mengwi menuju Pura Taman Ayun yang jaraknya sekitar 500 meter, diikuti catu (iring-iring) dengan membawa SK penobatan serta diiringi gamelan.

Kemudian berlanjut Bhagawanta Puri bersama Ida Dalem Semaraputra (Raja Klungkung) juga menuju Pura Taman Ayun. Kemudian prosesi berikutnya, iring-iringan mengusung Dampar Kencana (kursi Ida Cokorda), diiringi gamelan.

Anak Agung Gde Agung selanjutnya akan medal dari Kori Agung (pintu utama) dengan pembukaan pintu utama (muka lawang) menuju ke Taman Ayun. Gde Agung didampingi istri Ny Ratna Gde Agung, kemudian didampingi Gubernur Bali dan Bupati Badung.

Baca juga:  Berkas Sedang Diteliti, Bendesa Berawa Ajukan Praperadilan

Setelah itu diikuti pasametonan Puri Karangasem, Asta Puri, dan Mangupura Kertha Mandala (Forum Bendesa Adat Mengwi). Setelah di Taman Ayun, Gde Agung masuk Candi Bentar. Manut dresta dan sastra agama dihaturkan upacara kecil (blabaran) dan disambut tari Ardanareswari. Kemudian ada prasita dan biyakon, untuk selanjutnya masuk ke Utama Mandala, mejaya-jaya, dan lanjut penobatan gelar Ida Cokorda. Dalam prosesi ini ada pemasangan PIN, Destar (mahkota) oleh Bhagawanta Puri, diberikan tongkat kebesaran oleh Ida Dalem Raja Klungkung.

Baca juga:  Kasus Harian Melandai, Bali Masih Bertahan di Zona Kuning COVID-19

“Pengumuman gelar Ida Cokorda untuk beliau (Anak Agung Gde Agung) akan diumumkan Ida Pedanda Siwa-Budha. Apa gelarnya, itu diumumkan saat puncak Abhiseka,” kata Subawa yang kemarin didampingi anggota prawartaka lainnya, I Wayan Suambara dan I Wayan Suteja, yang merupakan mantan birokrat di Pemerintah Kabupaten Badung.

Rangkaian karya yang sudah 79 tahun tidak digelar ini mulai dilaksanakan sejak 6 Juli 2025.

Dalam keterangannya pada Sabtu (5/7), dijelaskan bahwa latar belakang pelaksanaan penobatan atau abhiseka mantan Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini karena Gde Agung merupakan putra dari Ida Cokorda (Raja Mengwi) XII. Selain itu, Abhiseka dilaksanakan karena adanya bhisama (fatwa) dari Bhagawanta Puri Ageng Mengwi (Penasihat Raja).

Baca juga:  Intan Laksmi Hadirkan "Meraih Mimpi"

Dalam bhisamanya, Bhagawanta Puri Ageng Mengwi memberikan bhisama agar Anak Agung Gde Agung meningkatkan kualitas pengabdian, meningkatkan kualitas hubungan masyarakat dengan Puri secara sakala niskala.

Secara sakala beliau sudah malang melintang, di dunia birokrasi, di dunia politik, mulai sebagai PNS dengan jabatan di Eselon II di tingkat pusat, menjadi Bupati Badung hingga anggota DPD RI. Sekarang ditingkatkan secara niskala, sehingga pengabdian benar-benar sesuai dengan dresta dan agama. Abhiseka ini didukung Pasametonan Ageng Puri Mengwi (Asta Puri). (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN