Setengah badan Jalan Denpasar-Gilimanuk ambrol karena gorong-gorong di bawahnya rusak tergerus hujan, Minggu (6/7). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Jalan nasional Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Desa Selemadeg ambrol. Dari sebuah video yang beredar, setengah badan jalan nasional itu tergerus dan ambrol karena rusaknya gorong-gorong yang ada di bawah.

Sejumlah kendaraan dengan kapasitas besar pun diminta putar balik atau mencari jalur alternatif.

Camat Selemadeg, I Wayan Budhiarsana, dikonfirmasi Senin (7/7), membenarkan kondisi ini. Ia menyebut ambrolnya setengah badan jalan Denpasar-Gilimanuk itu sekitar pukul 15.40 WITA. “Saat ini kemacetannya sudah mulai panjang,” ungkap Budhiarsana.

Baca juga:  Cegah Kemacetan Parah, Pelaku Pariwisata Bali Usulkan Pembatasan Kendaraan Non-DK saat Libur Nataru

Ia mengutarakan kendaraan besar diminta putar balik atau mencari jalur alternatif lewat Desa Antosari – Pupuan. Sedangkan kendaraan yang sudah ada dekat di lokasi sementara diarahkan ke Jelijih.

Untuk pengaiihan arus lalin, kendaraan besar truk atau bus harus melewati jalur Singaraja, Buleleng. Sedangkan untuk kendaraan ringan atau mobil bisa melewati Jl. Serma Anda jika lewat timur, kemudian keluar di Jl. Anusapati-Jl. Nasional. Sedangkan dari barat bis melewati Jl. Surapati keluar ke Jl. Saraswati-Jl. Nasional.

Baca juga:  Rapimnas Golkar Hasilkan Dua Keputusan, Ini Kata Prabowo

Menurut Budhiarsana, hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Tabanan pada Minggu (6/7) rupanya memperparah kondisi jebolnya gorong gorong (saluran air) yang ada di dekat Pasar Bajera itu. Kerusakan bermula dari saluran air yang tersumbat pada Kamis (19/6).

Namun hujan dengan intensitas tinggi belakangan ini membuat gorong-gorong di bawah trotoar runtuh dan tidak mampu menahan beban di atasnya. Bahkan dari Balai Jalan Nasional juga sudah turun melakukan pengecekan.

Baca juga:  Desa Jatiluwih Terus Berbenah untuk Raih Best Tourism Village of 2024

Namun intensitas curah hujan yang kembali tinggi pada Minggu kemarin ditambah lagi intensitas kendaraan yang cukup tinggi membuat kerusakan lebih parah.

“Dasar jalan hanya sisa 1 meter, untuk kendaraan roda empat tidak bisa lewat, hanya bisa dilintasi sepeda motor itu pun harus hati hati karena rawan longsor susulan,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN