
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Ada dua mayat yang ditemukan tim SAR gabungan pada hari keenam pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, Selasa (8/7).
Keduanya menurut Koordinator Unit Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue Unit/SRU) Darat Kombes Pol Rama Samtama Putra sudah teridentifikasi sebagai korban kapal tenggelam tapi tidak terdaftar dalam manifes.
“Untuk dua jenazah ini terdata non-manifes dan status mereka juga dipastikan sebagai penumpang, bukan kru kapal,” kata Kombes Pol Rama dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa malam.
Dua jenazah yang sudah teridentifikasi sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya itu yakni Muhammad Aris Setiawan (23) warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Jenazah Muhammad Aris Setiawan ditemukan pertama kali oleh nelayan di perairan Sembulungan Muncar, Banyuwangi sekitar pukul 01.24 WIB, berjarak sekitar 18 mil dari titik lokasi tenggelamnya KMP Tunu.
Sedangkan mayat kedua yang juga ditemukan di lokasi yang sama teridentifikasi oleh tim DVI Polda Jatim sebagai Ridho Anggoro (29), warga Desa/Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.
“Berkat kerja keras tim DVI Polda Jatim yang tak kenal lelah, berhasil mengidentifikasi jenazah penumpang (non-manifes) dan terkonfirmasi sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya,” ujar Kapolresta Banyuwangi itu.
Sementara itu, Kasubdit Dokpol Polda Jawa Timur AKBP Adam Bimantoro menjelaskan bahwa korban atas nama Muhammad Aris Setiawan itu teridentifikasi berdasarkan sidik jari serta ciri-ciri properti barang kepemilikan korban.
Sedangkan korban Ridho Anggoro teridentifikasi karena ada kecocokan gigi dan ciri-ciri properti barang kepemilikan korban.
“Sampai hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi 10 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya,” ujarnya.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) lalu. (kmb/balipost)