Mantan Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung menjelaskan tentang Abhiseka Ratu Ida Cokorda, Sabtu (5/7). (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah hampir delapan dekade, tepatnya 79 tahun, Puri Ageng Mengwi di Kecamatan Mengwi, Badung, kembali menggelar upacara sakral Meabhiseka atau Abhiseka Ratu Ida Cokorda pada Senin (7/7).

Prosesi langka ini terakhir dilaksanakan pada tahun 1946 untuk Ida Cokorda Punggawa dan Ida Cokorda Istri Karang.

Kali ini, upacara penobatan raja ditujukan kepada Anak Agung Gde Agung.

Prosesi puncaknya akan berlangsung di Pura Taman Ayun, sebuah pura bersejarah yang menjadi simbol kekuasaan dan spiritualitas Puri Mengwi.

Kegiatan dijadwalkan mulai pagi hari dengan kehadiran sulinggih Siwa dan Buddha yang memimpin prosesi upacara.

Rangkaian abhiseka terdiri dari sejumlah tahapan utama. Setiap tahapan diiringi dengan gambelan khas Bali, menghadirkan suasana yang khidmat dan penuh makna.

Baca juga:  Akan Jalani "Abhiseka Cokorda," Mantan Bupati Badung Gede Agung Tolak Disebut Raja

Prosesi dilanjutkan dengan kehadiran Bagawanta bersama Ida Dalem Klungkung serta simbol kebesaran seperti Dampar Kencana.

Puncaknya, Anak Agung Gde Agung akan keluar dari gerbang utama puri didampingi istri, disaksikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Bupati Badung, Adi Arnawa, Pasemetonan Karangasem, Asta Puri, tokoh Mangupura, dan pemangku pusaka kerajaan.

Upacara utama digelar di Mandala Utama, tempat prosesi mejaya-jaya dilaksanakan.

Dalam momen ini, gelar baru akan diberikan kepada Ida Cokorda dan permaisuri, dipimpin langsung oleh Bagawanta. Pemasangan pin dilakukan sebagai simbol keabsahan, dilanjutkan dengan penyerahan tongkat kerajaan oleh Ida Dalem dan pemasangan destar (ikat kepala) sebagai lambang abhiseka atau pengangkatan resmi.

Baca juga:  Warga Bali Terjangkit COVID-19 Bertambah Seribuan Orang, Puluhan Korban Jiwa Juga Dilaporkan

Setelah rangkaian itu, prosesi dilanjutkan dengan ritual Metapak Kebo Anggrek Bulan dan penyampaian rasa syukur. Beberapa undangan kehormatan dijadwalkan hadir, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono, Pakualam, Gubernur Bali, dan Bupati Badung.

Sebagai informasi, hingga kini Puri Mengwi telah dipimpin oleh 12 raja. Dimulai dari Ida Cokorda Sakti Blambangan pada 1690 hingga terakhir oleh Ida Cokorda Punggawa dan Ida Cokorda Istri Karang pada 1946. (Parwata/balipost)

Berikut daftar nama raja-raja Puri Mengwi:

  1. Ida Cokorda Sakti Blambangan (1690 M-1722 M)
  2. Ida Cokorda Agung Made Alangkajeng (1722 M 1740 M)
  3. Ida Cokorda Agung Nyoman Munggu (1740 M-1743 M)
  4. Ida Cokorda Agung Putu Mayun (1743 M -1745 M)
  5. Ida Cokorda Agung Made Agung Munggu (1745 M -1760 M)
  6. Ida Cokorda Putu Agung (1775 M -1780 M)
  7. Ida Cokorda Agung Made Agung (1780 M -1811 M)
  8. Ida Cokorda Ngurah Made agung (1811 M -1836 M)
  9. Ida Cokorda Agung Ketut Besakih (1857 M -1859 M)
  10. Ida Cokorda Ngurah Made Agung dan Cokorda Istri Agung Mayun Interegnum (1859 M – 1891 M)
  11. Ida Cokorda Tirta (1911 M- 1939 M)
  12. Ida Cokorda Punggawa dan Ida Cokorda Istri Karang (1946 M – 2001 M)
Baca juga:  Pohon Perindang Dipenuhi Atribut Parpol, Bawaslu Minta Turunkan Secara Mandiri

BAGIKAN