
NEGARA , BALIPOST.com – Puluhan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, Kamis (3/7) dini hari WITA sudah ditemukan.
Dalam keterangannya, Kamis sekitar pukul 15.00 WITA, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengatakan total jumlah penumpang yang sudah ditemukan mencapai 33 orang. Rinciannya 28 orang selamat dan 5 orang meninggal dunia.
Ia mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian dengan tim gabungan guna mengevakuasi sisa penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. “Pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan,” katanya.
Jika sesuai manifes, terdapat 60 orang, dengan rincian 53 penumpang dan 12 ABK di dalam pelayaran rute Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu. Jika sudah ada 33 orang yang ditemukan, terdapat 32 orang lagi yang masih dicari.
Berikut data korban meninggal tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya:
1. Nama : Elok Rumantini/P/33 thn/Link Sritanjung Banyuwangi RT 001 RW 003 Desa Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur
2. Anang Suryono/L/59thn/Jln Serma Abd Rahman, Mangunharjo, Probolinggo Jawa Timur
3. Eko Sastriyo/L/50thn/Link Sukowidi RT 001 RW 003 Desa Klatak Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
4. Cahyani/P/45thn/Dusun Krajan Kulon Banyuwangi, Jawa Timur
5. Fitri April Lestari/P/33thn/Dusun Simbar 1, Desa Tampo kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Sebelumnya, Basarnas dan tim gabungan masih melakukan pencarian korban penumpang dan ABK KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Kamis (3/7).
Selain mengerahkan 15 kapal untuk pencarian, juga akan diterjunkan helikopter yang rencananya datang Kamis sore.
Kepala Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Nanang Sigit dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan fokus pencarian saat ini di permukaan perairan Selat Bali. Meskipun ada kemungkinan ada penumpang yang tenggelam berada di dalam kapal.
Dua kapal SAR dikerahkan dari Surabaya dan Denpasar, selain itu juga belasan kapal lainnya dari lintas instansi. Selain itu juga menghimbau kepada kapal motor penumpang yang masih beroperasi maupun nelayan di perairan Gilimanuk dan Jembrana untuk memberikan informasi bila menemukan ada korban.
Selain itu helikopter akan dikerahkan untuk memantau dari ketinggian dan area pencairan yang lebih luas. (Surya Dharma/balipost)