
DENPASAR, BALIPOST.com – Konsumsi air masyarakat Denpasar sudah di atas rata-rata nasional. Sehingga ini masuk kategori boros.
Berdasarkan data Perumda Tirta Sewakadarma, tingkat pemakaian air di Denpasar mencapai 19 meter kubik per bulan per rumah tangga.
Direktur Utama Perumda Sewakadarma Putu Yasa, Rabu (2/7), mengatakan dari sisi kuantitas pemakaian air, rata-rata angka pemakaiannya 19 meter kubik per bulan per rumah tangga. Sedangkan di kota besar, pemakaian air kurang lebih 150 liter per orang atau kurang lebih 17-18 meter kubik per bulan per rumah tangga.
“Ini kita dikategorikan sudah melampaui pemakaian air kota besar atau agak boros sedikit pemakaian air. Kita di Denpasar sudah melebihi rata – rata standar nasional, tapi ada juga yang melebihi itu. Namun upaya kita bagaimana kita bisa memeratakan pengairan sehingga semua masyarakat bisa mendapatkan air secara merata,” ujarnya.
Konsumsi yang tinggi tersebut, menurutnya, menguntungkan bagi Perumda karena semakin banyak orang memakai maka sumber pendapatan juga bisa meningkat. Namun masyarakat perlu bijak menggunakan air agar dapat menikmati air bersih secara berkelanjutan.
Sedangkan dari sisi produksi juga masih terbatas. Produksi saat ini berasal dari produksi sendiri ditambah produksi dari pengaliran SPAM Penet dan Petanu, yang baru mencapai 1.268 liter per detik karena dua spam itu belum optimal mengalirkan air ke PDAM Denpasar.
Seharusnya produksi dua SPAM itu mengalirkan air ke PDAM Denpasar masing -masing 150 liter per detik sehingga total menjadi 300 liter per detik. Namun nyatanya baru bisa mengalirkan ke PDAM Denpasar kurang lebih 110 liter per detik.
“Sehingga di jam puncak antara jam 5 pagi sampai jam 8 pagi dan jam 4 sore sampai 8 sore, masih ada air yang mati, karena kita masih kekurangan kapasitas kurang lebih 200 liter per detik di jam-jam puncak,” ujarnya.
Tidak tercapai target pengaliran air dari dua SPAM Petanu dan Penet l masih menjadi kendala karena bendungan dan pipanya sering bocor, pipa sering bocor. Akibatnya pengaliran air ke PDAM Denpasar tidak optimal sesuai dengan MoU. “Ini kendala kendala kita sehingga sering menyebabkan tidak bisa meningkatkan pelayanan,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengingatkan PDAM agar meningkatkan kualitas layanan karena masih banyak masyarakat yang tidak maksimal mendapatkan aliran air di jam-jam tertentu.
Berdasarkan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Perumda Tirta Sewakadarma baru 75 persen. Pihaknya ingin mengejar kepuasan pelanggan itu semaksimal mungkin. “Kami lebih fokus ke itu dulu nanti baru kita akan menambah cakupan layanan kepada pelanggan baru,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)