Gubernur Bali Wayan Koster saat memberikan keterangan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (23/6/2025). (BP/ANTARA/HO-Kemendagri)

SUMEDANG, BALIPOST.com – Para kepala daerah menjalani retret gelombang II di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Salah satu yang ikut dalam gelombang II ini adalah Gubernur Bali Wayan Koster.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengaku tidur dengan nyaman di barak praja.

“Kemarin jam 10 malam (pukul 22.00) sudah masuk kamar. Nyaman, dingin, ‘kan udara luarnya dingin. Sangat nyaman,” ujar Koster, Senin (23/6).

Baca juga:  Menang Pilkada, Koster Instruksikan Anggota Fraksi Urunan Rp50 Juta

Koster mengungkapkan bahwa pengalaman ini merupakan kali pertama mengikuti kegiatan penggemblengan dengan pendekatan kedisiplinan khas militer yang dirancang oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bagi para kepala daerah.

Selain soal penginapan, dirinya juga menyoroti aturan makan bersama yang menurutnya cukup ketat dan membutuhkan penyesuaian. “Waktu ketukan pertama rupanya itu tanda mulai makan. Ketok kedua, belum selesai makannya. Nah, hari ini harus tepat, harus kompak,” ucapnya.

Baca juga:  Lapangan Mengwi Memerah, Menangkan Wayan Koster-Ace

Meski demikian, dia menyatakan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retret yang berlangsung hingga Kamis (26/6). “Ya sangat siap, soalnya itu yang kami tunggu,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyebutkan beberapa kepala daerah kaget dengan aturan waktu makan yang terbatas.

“Tadi ada kepala daerah yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru tiga perempat, tiba-tiba loncengnya sudah bunyi,” ujar Bima.

Baca juga:  Puluhan Korban Jiwa Dilaporkan Bali, Mayoritas Tak Berkomorbid

Menurut Bima, makan siang bersama praja IPDN merupakan bagian dari pembinaan karakter dan penanaman nilai kedisiplinan dalam retret ini. Waktu yang diberikan untuk makan dibatasi hanya selama dua lagu diputar.

“Masih banyak yang belum menyesuaikan. Begitu duduk di meja, langsung nyamber pisang. Di sini semuanya disiplin, semua komando. Dua lagu selesai,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN