
JAKARTA, BALIPOST.com – Kepala daerah yang terlambat hadir dalam kegiatan retret gelombang II, telah ditandai. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir.
Dia pun memulai apel pertama retret gelombang II di Kantor Kemendagri, Jakarta, Minggu pagi, dengan sedikit terlambat untuk betul-betul mengecek kepala daerah yang telat hadir.
“Yang terlambat ini sudah dari awal kita tandai. Kenapa bisa terlambat? Ini dimulai dari awal pagi hari ini,” kata Tomsi saat menyampaikan pembekalan ketika apel, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (22/6).
Selain untuk pembekalan, dia menjelaskan bahwa retret tersebut bertujuan untuk mendisiplinkan para kepala daerah yang akan menjabat lima tahun ke depan.
Menurut dia, para kepala daerah itu juga diminta untuk bersikap mandiri di luar aktivitasnya sehari-hari yang biasanya didampingi oleh bawahannya.
“Biasanya sehari-hari ada yang menemani, ada yang setrika, bersih-bersih sepatu, sekarang ngurus sendiri,” kata dia.
Dia pun menjelaskan bahwa selama retret, para kepala daerah itu akan bangun lebih pagi untuk berolahraga. Hal itu diperlukan agar mereka terbiasa memulai agenda di pagi hari.
“Olahraga biar sehat, itu juga untuk melatih supaya kita biasa rapat pagi,” katanya.
Di samping itu, menurut dia, kepala daerah bisa mengajukan izin untuk tak menghadiri agenda retret hanya karena kepentingan yang mendesak. “Kita berharap Bapak Ibu sekalian semua dapat berhasil,” kata dia. (Kmb/Balipost)