
DENPASAR, BALIPOST.com – Guna memecahkan persoalan kemacetan, masyarakat Denpasar didorong menggunakan Bus Trans Metro Dewata (TMD). Terlebih, fasilitas angkutan umum yang disediakan pemerintah cukup baik seperti adanya pendingin ruangan, wifi dan canggih.
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Selasa (17/6) mengatakan, tantangan utama penyebab kemacetan adalah animo masyarakat menggunakan transportasi umum turun. Menurutnya kondisi ini perlu dibedah. “Padahal bus trans metro ada AC, wifi tapi animo penggunaan oleh masyarakat menggunakan transportasi umum rendah jadi harus kita bedah bersama-sama,” ujarnya.
Menurutnya jika mampu menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi di ruas-ruas jalan kota dan beralih ke transportasi umum, maka otomatis bisa menurunkan tingkat kemacetan di Denpasar.
Denpasar sendiri ikut dalam pembiayaan operasional angkutan umum perkotaan Trans Metro Dewata. Tujuannya untuk ikut menyelesaikan kemacetan di Denpasar, menghidupkan kembali transportasi umum dan ke depan bisa mewujudkan program yang akan membuat transportasi umum Pemprov Bali.
Kondisi ini diharapkan terus dievaluasi pemerintah provinsi, kabupaten/kota (Sarbagita) agar penyelenggaran angkutan umum dapat berjalan lebih efektif, efisien seperti konektivitas, sosialisasi keberadaan angkutan umum terus menerus dengan masif.
“Agar seat load factor bisa meningkat. Kalau sekarang Trans Metro tidak pernah lebih dari 20 orang penumpang padahal fasilitasnya bagus, nyaman. Jadi kami mendorong masyarakat gunakan angkutan umum,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Denpasar I Ketut Sriawan mengatakan, pemerintah kota sudah berkontribusi Rp14-15 miliar untuk operasional Trans Metro Dewata, berkolaborasi dengan Badung, Gianyar, Provinsi. “Ini salah satu upaya kita untuk mengurangi kemacetan dengan menggunakan angkutan umum, di samping menekan polusi udara,” ujarnya.
Menurutnya, rendahnya minat masyarakat menggunakan angkutan umum karena pada aspek lingkungan perlu digerakkan lagi. “Gaungkan lagi ke anak sekolah dan masyarakat,” ujarnya.
Untuk mengubah perilaku masyarakat terbiasa menggunakan angkutan umum, rencananya ia akan berkoordinasi dan sosialisasi dengan kades, lurah, kaling untuk naik angkutan umum. Tujuannya untuk meningkatkan seat load factor.
“Jalan khusus sepeda juga disiapkan pemerintah dan diintegrasikan dengan angkutan umum. Itu juga salah satu upaya meningkatkan load factor angkutan umum,” ujarnya.
Sementara pada anak sekolah, pihaknya telah menyiapkan bus sekolah gratis. Ada 18 bus yang disiapkan dengan kapasitas masing-masing bus 20 anak.
Penggunaan bus sekolah cukup tinggi karena total penumpang anak sekolah yang dilayani mencapai 900 orang bahkan ada daftar tunggu layana mencapai 200 anak.
“Kemarin kita dapat bantuan dari kementerian, melakukan upaya mengatasi kemacetan dan menjaga keselamatan anak sekolah sehingga diberikan hadiah 1 bus,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)