Tampilan bus listrik Trans Metro Dewata yang kini diuji coba dengan rute Kuta-Nusa Dua. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemilihan rute Kuta-Nusa Dua bukan tanpa alasan. Kepala Dinas Perhubungan Bali, IGW Samsi Gunarta, Rabu (27/8) mengungkapkan alasan di balik pemilihan rute ini untuk diuji coba secara gratis selama sebulan.

Selain ketersediaan SPKLU yang memadai, rute ini juga dikenal sebagai salah satu jalur transportasi paling padat.

Keterisian bus Trans Metro Dewata pada rute ini sehari-hari cukup tinggi. Hal ini diharapkan dapat memberikan data yang akurat mengenai performa bus listrik dalam kondisi operasional sesungguhnya, termasuk efisiensi dan daya tahan baterai.

Ia mengutarakan uji coba bus listrik ini merupakan bagian integral dari visi jangka panjang Pemprov Bali untuk mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca juga:  Gubernur Koster Jadi Pembicara di Studium Generale ITB

Samsi Gunarta menekankan pentingnya proses pembelajaran yang dimulai sejak dini. Target ambisius telah ditetapkan, yaitu pada tahun 2028, semua bus yang dioperasikan oleh Pemprov Bali diharapkan sudah berbasis listrik sepenuhnya.

Target ini sejalan dengan perkiraan umur operasional Trans Metro Dewata yang ada saat ini, yang akan berakhir pada tahun 2028. Oleh karena itu, pengalaman dan data yang terkumpul dari uji coba ini sangat krusial.

Operator dapat memahami secara mendalam masalah dan perhatian khusus dalam mengoperasikan bus listrik, sehingga transisi dapat berjalan mulus.

Baca juga:  Positif COVID-19 di Denpasar Bertambah, Kelurahan Ini Masuk Kategori Zona Merah

Perkenalkan Taksi Listrik

Selain bus, Pemprov Bali juga memiliki rencana untuk memperkenalkan taksi listrik sebagai bagian dari ekosistem transportasi hijau. Program ini dijadwalkan akan meningkat secara bertahap, dimulai pada tahun 2026.

Aspek pembiayaan untuk inisiatif ini akan didukung oleh Bali Development Fund, yang juga membuka peluang signifikan bagi koperasi lokal untuk berpartisipasi aktif dalam skema bisnis yang inovatif ini.

Mengutip data Dishub Bali, jumlah armada Bus Trans Metro Dewata pada tahun 2025 adalah 75 armada.

Jumlah ini berkurang setelah sebagian bus dijual karena masalah operasional pada awal tahun 2025.

Sebanyak 75 bus kembali melayani 6 koridor aktif sejak 20 April 2025, setelah sebelumnya sempat berhenti beroperasi.

Baca juga:  Soal Aksi MassaTolak Rapid dan Swab Test, Ini Kata Ahli Virologi

Pada awal pengoperasian TMD ini, terdapat 105 armada bus. Sebanyak 26 unit bus terjual pada Februari 2025 untuk membiayai operasional PT Satria Trans Jaya (operator) pascamundurnya investor, mengurangi jumlah armada menjadi 79 unit.

Dari total armada yang tersedia, 75 unit digunakan untuk operasional saat layanan kembali dihidupkan pada April 2025. Sisa armada digunakan untuk keperluan cadangan.

TMD kembali beroperasi pada 20 April 2025 dengan enam koridor aktif. Sistem pembayaran QRIS Tap juga diluncurkan pada 14 Agustus 2025 untuk memudahkan pembayaran. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN