Elon Musk saat menjadi pembicara dalam pembukaan World Water Forum (WWF) ke-10, Senin (20/5) di Nusa Dua, Bali. (BP/Dok)

JAKARTA, BALIPOST.com – Miliarder AS Elon Musk menggelar jajak pendapat terkait gagasan untuk meluncurkan partai politik baru.

Adanya ide itu diperkirakan memperburuk perseteruan yang sedang berlangsung dengan mantan sekutunya Presiden Donald Trump.

Musk mengunggah jajak pendapat di X yang menanyakan kepada 220 juta pengikutnya apakah “sudah waktunya untuk membuat partai politik baru di Amerika yang benar-benar mewakili 80 persen masyarakat yang berada di tengah.”

Baca juga:  Soal Politik "Cawe-cawe", Presiden Jokowi Tanggapi Kekhawatiran SBY

Menyoroti bahwa 80 persen dari mereka yang menanggapi jajak pendapatnya mendukung gagasan tersebut, CEO Tesla tersebut mengatakan dalam sebuah unggahan pada Jumat malam: “Ini adalah takdir.”

Dilansir dari Kantor Berita Antara, Musk kemudian mendukung saran pendukungnya untuk menamai partai baru itu “America Party (Partai Amerika). Nama ini mirip dengan America PAC (Political Action Committee) yang diluncurkannya tahun lalu, yang menghabiskan 239 juta dolar AS (sekitar Rp4 triliun) untuk mendukung Trump dan Republikan lainnya dalam pemilu 2024.

Baca juga:  Nyoblos, Ini Target Mas Sumatri di Pilbup Karangasem

Meluncurkan partai politik baru di AS merupakan tantangan besar. Sementara Demokrat, Republik, dan beberapa partai ketiga yang mapan sudah menikmati akses pemungutan suara yang luas, setiap partai baru yang ingin bersaing harus mengatasi persyaratan khusus negara bagian yang rumit untuk mendaftarkan kandidatnya.

Musk juga tampaknya mempertimbangkan sebuah unggahan yang mengusulkan untuk mereformasi salah satu partai besar “dari dalam ke luar” daripada mendirikan partai ketiga, yang hanya dijawab dengan “Hmm.”

Baca juga:  Bicara saat Pelantikan Presiden ke-47 AS, Tujuh Kebijakan Ini akan Dijalankan Trump

Masih belum jelas seberapa besar komitmen Musk terhadap gagasan untuk meninggalkan Partai Republik. (kmb/balipost)

BAGIKAN