
DENPASAR, BALIPOST.com – Penguatan budaya Bali menjadi modal dasar penguatan karakter generasi muda. Pendekatan budaya menjadi pilihan Denpasar menjauhkan anak-anak dari perilaku negatif.
Lurah Sumerta, I Wayan Eka Apriana didampingi Ketua Panitia Jelajah Pesona Sumerta, I Made Satria Dwi Artha, belum lama ini mengatakan, berbagai upaya perlu dilakukan untuk membangun karakter berbudi luhur pada generasi muda. Terlepas dari mekanismenya, sudah menjadi pertimbangan dan atensi berbagai pihak termasuk pihak kelurahan.
“Kami berupaya menumbuhkembangkan dan menjaga kelestarian budaya karena itu segmen penting dalam menjaga hakekat pemberdayaan masyarakat, sehingga sesuai visi Denpasar menjadikan budaya sebagai pilar penting dalam pembangunan,” ujarnya.
Kelurahan Sumerta sendiri turut berupaya berkontribusi membentuk karakter anak muda dengan menyediakan berbagai wadah, salah satunya dengan Jelajah Pesona Sumerta. Bukan sekadar menggali potensi kelurahan, tapi juga mewadahi generasi muda dalam berbagai kegiatan budaya.
Di antaranya, nyurat aksara Bali, aktivitas pasraman seperti ngulat klangsah, membuat tipat atau jejahitan, mendengarkan dongeng serta lomba mewarnai bagi anak usia dini.
Upaya pembinaan budaya tidak hanya didorong dari atas atau pemerintah namun juga muncul inisiatif dari bawah yaitu kelompok masyarakat. “Inisiatif ini disambut oleh pemerintah dengan menyediakan ruang, dan memfasilitasi,” ujarnya.
Pada hari kedua pelaksanaannya memfokuskan pada kegiatan literasi budaya, khususnya pada anak usia dini tahu, setelah itu mereka eling, paham dan mengerti pentingnya menjaga budaya Bali.
“Kita memberikan akses kepada seluruh potensi lokal yang ada di Sumerta, bisa mengembangkan aspek sosial, ekonomi, budaya, yang mana kegiatannya sehingga diharapkan apapun aktivitas yang dilaksanakan Kelurahan Sumerta pada khususnya, bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat kembali nantinya,” ujarnya.
Kelurahan Sumerta yang berada di tengah Kota Denpasar sendiri diakui tak banyak memiliki potensi alam, namun pihak kelurahan memberikan ruang kepada masyarakat berkenaan dengan seni dan budaya.
Dalam pelaksanaannya, diakui pihaknya mendukung kebijakan Gubernur Bali terkait Bali Bersih Sampah. Gerakan Bali bersih sampah yang dilakukan adalah mengedukasi, sosialisasi memastikan UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini, membatasi penggunaan plastik, berkomitmen tidak menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan. (Citta Maya/balipost)