Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, membangun pasar seni untuk memaksimalkan potensi wisata lokal dengan menyasar wisatawan. Seperti rafting, ATV, dan ayunan alam (swing) yang kini semakin diminati.(BP/Par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, kini tengah bersiap menyambut lonjakan wisatawan dengan membangun sebuah pasar seni. Proyek ini untuk memaksimalkan potensi wisata lokal dengan menyasar wisatawan. Seperti rafting, ATV, dan ayunan alam (swing) yang kini semakin diminati.

Pembangunan pasar seni telah dimulai sejak April 2025 di atas lahan seluas 16 are, yang merupakan aset desa, terletak di dekat Balai Banjar Karang Dalem II. Proyek ini dikerjakan oleh PT Liang Jaya Nusantara dengan nilai kontrak Rp 4,99 miliar yang bersumber dari APBDes Bongkasa Pertiwi tahun 2025. Proses pengerjaannya ditargetkan rampung dalam waktu 240 hari kalender atau sekitar delapan bulan, dengan estimasi selesai pada Desember 2025.

Baca juga:  Proses Perizinan Untuk Bangun PLTP Bisa 5-6 Tahun, Presiden Heran

Perbekel Desa Bongkasa Pertiwi, I Nyoman Buda, menjelaskan bahwa gagasan pembangunan pasar seni sebenarnya sudah muncul sejak dua tahun lalu, namun baru bisa terealisasi tahun ini karena faktor anggaran. Menurutnya, pasar ini akan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM lokal untuk menampilkan dan menjual produk khas desa seperti madu kela, virgin coconut oil (VCO), kerajinan tangan, hingga perak.

“Kami ingin mengakomodasi UMKM lokal dengan menghadirkan pasar oleh-oleh di desa. Wisata kami berkembang pesat, khususnya adventure tourism, dan kami melihat peluang besar di sana,” ujar Buda, Senin (26/5).

Baca juga:  Penumpang Pesawat Bawa Peluru Dibungkus Popok

Pasar seni tersebut nantinya akan memiliki sekitar 14 kios permanen. Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, pun sempat meninjau langsung lokasi pembangunan seusai meluncurkan program bimbingan belajar bahasa Inggris gratis berbasis banjar di desa tersebut. Dalam kunjungannya, Bupati memberikan masukan terkait penambahan basement untuk area parkir, mengingat luas lahan yang terbatas. Namun rencana ini masih menunggu anggaran tambahan di tahun berikutnya.

“Masukan Pak Bupati sangat bagus, tapi saat ini kami fokus selesaikan bangunan utama dulu. Untuk basement, mungkin bisa dipertimbangkan pada tahap pengembangan selanjutnya,” katanya.

Untuk memastikan pasar seni ini hidup dan ramai pengunjung, pemerintah desa telah menyiapkan strategi dengan menggandeng para pelaku usaha wisata setempat. Rencananya, seluruh operator wisata akan diwajibkan memasukkan pasar seni ke dalam paket kunjungan mereka.

Baca juga:  Soal Tak Jelasnya Pemanfaatan Pasar Seni Geopark, Ini Penjelasan Kadisperindag

“Nanti setiap wisatawan yang ambil paket adventure, entah itu rafting atau ATV, akan diarahkan juga ke pasar seni. Belanja atau tidak itu urusan rejeki, yang penting mereka datang, melihat, dan mengenal produk lokal kita,” jelasnya.

Dengan sinergi antara pemerintah desa, pelaku UMKM, dan pelaku wisata, Pasar Seni Bongkasa Pertiwi diharapkan menjadi magnet baru yang memperkuat identitas desa sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan petualangan. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN