Seorang pedagang memindahkan perlengkapan untuk berjualan di Pasar Kereneng, Denpasar. Revitalisaisi pasar ini akan diusulkan Pemkot Denpasar ke pemerintah pusat. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wacana perbaikan total Pasar Kreneng masih menunggu studi kelayakan. Jika hasil studi menyatakan, pasar perlu diperbaiki dan anggaran tersedia, maka akan dilaksanakan.

“Kalau layak dibongkar, maka akan direvitalisasi, saat ini studi kelayakan sudah berjalan, jadi sekarang menunggu hasilnya,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Ida Bagus Kompyang Wiranata dihubungi Kamis (22/5).

Rencananya, minggu depan konsultan perencananya akan rapat dengan Dinas PUPR. Ia berharap nantinya Pasar Kreneng memiliki basemen dan maksimal berlantai dua.

Baca juga:  Gema Perdamaian Serahkan Punia untuk Pengungsi Gunung Agung

“Itu pun di lantai dua untuk parkir juga karena di sana di Kreneng sulit parkir, nanti pasar bisa juga menyediakan parkir untuk umum,” ujarnya.

Menurutnya, sumber dananya masih dipikirkan. Namun jika hasil studi kelayakan sudah ada bahwa harus direvitalisasi, maka wali kota akan berupaya mencarikan dana atau bisa mengajukan pinjaman ke Bank BPD Bali dengan hitungan antara omzet dari Asoka dan Kreneng.

“Kira-kira bisa engga menutupi pembayarannya. Pendapatan Pasar Kreneng sendiri minimal Rp400 juta per bulan baik dari BOP maupun biaya sewa los atau kios,” ujarnya.

Baca juga:  Dianggarkan Rp 1,3 Miliar, Perbaikan Jalan Penghubung Banjar Kemuning-Nangka

Pemerintah kota nantinya juga diharapkan dapat berkoordinasi dengan pemilik lahan di sebelah selatan pasar atau bersebelahan dengan kuburan untuk tempat relokasi sementara para pedagang semasa pembangunan dilakukan.

Selain Pasar Kreneng, ada Anyar Sari juga yang diperbaiki. Namun diperbaiki secara bertahap. Sedangkan pada anggaran induk 2026, Perumda Pasar Sewakadarma juga akan memperbaiki total Pasar Abiantimbul yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp1,5 miliar.

Pengelolaan pasar terutama pungutan hampir 90 persen dilakukan secara online kecuali pedagang musiman. “Kalau pedagang pelataran tetap kita sudah online-kan,” imbuhnya.

Baca juga:  Perbaikan Pedestrian Pantai Seminyak Tertunda

Perumda pasar juga dikatakan sedang menyusun manajemen risiko sehingga nantinya tidak akan ada tupoksi yang dilewatkan. Selain itu juga siap melaksanakan manajemen risiko.

“Jadi sudah dibuatkan SOP tapi tidak dilakukan oleh pegawai, contohnya kebersihan yang seharusnya sudah membersihkan, nanti akan terlihat di mitigasi kegiatan yang tidak dilakukan oleh pegawai sehingga pengelolaan bisa lebih efektif dan profesional,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN