Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Tabanan, I Wayan Kotio. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Hingga akhir April 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan baru mencapai Rp230,90 miliar atau 31,23% dari total target anggaran sebesar Rp 739,41 miliar.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Tabanan, I Wayan Kotio, menjelaskan terus melakukan berbagai upaya intensif untuk menggenjot realisasi PAD. “Kami bersinergi dengan Tim Samsat Tabanan untuk melakukan penagihan piutang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) secara door to door. Tim ini juga sudah terjadwal untuk melakukan razia kendaraan,” ungkapnya baru-baru ini

Baca juga:  Tekan Inflasi, Wagub Harapkan Mekanisme Informasi Antarkabupaten Ditingkatkan

Dari realisasi PAD tersebut, rinciannya, pajak daerah menyumbang Rp104,68 miliar (28,51%), retribusi daerah Rp3,08 miliar (2,73%), hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp9,86 miliar (39,45%), dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp113,27 miliar (49,05%).

Namun, Kotio mengakui masih ada kendala dalam proses penagihan piutang pajak. “Kendala utama adalah masih banyak wajib pajak yang belum mampu melunasi kewajibannya. Ini menjadi tantangan kami dalam mengoptimalkan penagihan,” ujarnya.

Baca juga:  Di Danau Ini, Legenda Siluman Ular Putih Berasal

Meski demikian, pihaknya tidak tinggal diam. Tim pajak daerah diturunkan setiap hari untuk mendata dan menjaring wajib pajak baru, termasuk hotel, vila, dan restoran yang baru beroperasi.

Selain itu, penagihan piutang pajak juga diintensifkan melalui tim optimalisasi pajak daerah yang terus bergerak di lapangan.

Kotio optimistis bahwa dengan kombinasi strategi lapangan dan pendekatan persuasif, realisasi PAD akan meningkat signifikan di kuartal berikutnya. “Kami terus evaluasi dan memperkuat sinergi lintas sektor agar pendapatan daerah bisa mendukung pembangunan di Tabanan secara maksimal,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  PHR Badung Tembus Target, Dua Pajak Ini Terancam Meleset
BAGIKAN