Bupati Wayan Adi Arnawa didampingi Wabup Bagus Alit Sucipta memimpin Rakor penjabaran visi-misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Badung, di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Rabu (19/3/2025). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam upaya memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tengah pesatnya dinamika global, Pemerintah Kabupaten Badung bersiap meluncurkan program Bimbingan Belajar (Bimbel) Bahasa Inggris gratis yang berbasis banjar.

Program ini menjadi salah satu inovasi unggulan Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, bersama Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta.

Program ini lahir dari kesadaran akan pentingnya penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, di wilayah yang dikenal sebagai pusat pariwisata Bali.

“Kami ingin anak-anak Badung sejak dini mampu menguasai Bahasa Inggris. Pembelajaran akan digelar di banjar-banjar agar lebih dekat dengan kehidupan sosial anak-anak dan mudah diakses,” ungkap Bupati Adi Arnawa saat ditemui pada Jumat (9/5).

Baca juga:  Tim Catur Putri Siap ke BK PON, Putra "Play Off"

Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung telah melaksanakan sosialisasi kepada seluruh lurah dan perbekel di wilayah Badung pada Selasa (6/5).

Sosialisasi ini dilakukan guna memastikan kesiapan perangkat desa dalam mendukung pelaksanaan program.

Kepala Disdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan peluncuran tahap pertama. “Untuk tahap awal, akan dimulai di 62 desa. Masing-masing desa akan memilih satu banjar sebagai percontohan. Bulan berikutnya, jumlah banjar akan bertambah seiring evaluasi berjalan,” jelasnya.

Baca juga:  Krida Populerkan Potensi Alam di Badung Utara

Program ini menyasar siswa-siswi di tingkat banjar agar mereka dapat belajar Bahasa Inggris tanpa harus keluar dari lingkungan tempat tinggalnya. “Kami jadwalkan kegiatan belajar ini pukul 15.00 WITA setiap harinya, agar tidak mengganggu jam sekolah. Target kami jelas: peningkatan kapasitas generasi muda dalam menyambut tantangan global,” katanya.

Ia juga menambahkan, program ini merupakan bagian dari Sapta Kriya Adicipta yang telah dirancang untuk mendorong transformasi SDM di Badung. “Sebagai daerah destinasi wisata internasional, kami tidak ingin hanya mengandalkan infrastruktur. SDM yang mumpuni menjadi fondasi utama,” tegasnya.

Baca juga:  Hendak Dipelaspas, Bale Pesandekan di Banjar Pengiasan Mengwi Roboh

Program ini pun disambut positif oleh masyarakat, terutama para orangtua dan perangkat desa. Mereka menilai pendekatan pembelajaran berbasis komunitas seperti ini sangat relevan dan efektif. (Parwata/balipost)

BAGIKAN