
MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang perayaan Hari Raya Waisak yang jatuh pada Senin (12/5), Pemerintah Kabupaten Badung kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keharmonisan sosial dan kestabilan ekonomi masyarakat melalui penyaluran bantuan hari raya keagamaan.
Kali ini, bantuan Rp 2.000.000 per Kepala Keluarga (KK) ini difokuskan kepada umat Buddha yang akan merayakan hari suci tersebut.
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menegaskan bahwa program pemberian bantuan sosial ini merupakan bagian dari strategi pengendalian dampak inflasi, khususnya yang sering melonjak menjelang hari raya keagamaan. “Bantuan ini penting untuk menjaga daya beli rumah tangga, terutama bagi keluarga miskin dan rentan yang terdampak kenaikan harga kebutuhan pokok saat hari raya,” ungkapnya saat penyerahan simbolis bantuan di Wihara Dharmayana Kuta, Kecamatan Kuta, Jumat (9/5).
Lebih dari sekadar bantuan ekonomi, program ini kata Bupati Adi Arnawa juga dimaksudkan untuk mempererat kerukunan antarumat beragama dan melestarikan tradisi berkumpul bersama keluarga di momen hari raya. “Tradisi umat beragama di Badung menjadikan hari raya sebagai momen penuh makna untuk memperkuat tali persaudaraan. Ini yang ingin terus kami jaga dan dukung,” imbuh Bupati Adi Arnawa.
Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Badung, jumlah penerima bantuan sosial di seluruh wilayah Badung mencapai 96.483 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, sebanyak 85.653 KK beragama Hindu, 7.430 KK beragama Islam, 3.145 KK beragama Kristen, dan 255 KK beragama Buddha.
Secara khusus di Kecamatan Kuta, total penerima bantuan mencapai 7.461 KK. Umat Hindu mendominasi dengan 5.269 KK, disusul umat Islam sebanyak 1.980 KK, Kristen 147 KK, dan Buddha sebanyak 65 KK.
Bupati Adi Arnawa juga mengajak seluruh penerima bantuan untuk bersama-sama mendukung berbagai program pembangunan di Badung. Melalui program bantuan ini, Pemkab Badung berharap semua umat beragama bisa merayakan hari raya mereka dengan khidmat dan penuh sukacita, tanpa terbebani masalah ekonomi. Momentum ini juga diharapkan memperkuat nilai-nilai toleransi dan persatuan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas masyarakat Badung. (parwata/balipost)