Perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 di Desa Satra, Bangli, tak hanya dipenuhi dengan ritual keagamaan, tetapi juga aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 di Desa Satra, Bangli, tak hanya dipenuhi dengan ritual keagamaan, tetapi juga aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Umat Buddha di sana melakukan penanaman 150 bibit tanaman sebagai bentuk pelestarian alam, yang sekaligus mencerminkan ajaran Buddha tentang cinta kasih terhadap makhluk dan alam semesta.

Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang kegiatan ini:

  • Aksi pelestarian lingkungan ini dilaksanakan di Desa Satra, Bangli, sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025.
  • Jumlah Bibit yang Ditanam
    Sebanyak 150 bibit tanaman ditanam, yang terdiri dari:
    100 bibit pohon kopi
    25 bibit pohon bodhi
    25 bibit pohon lainnya yang mendukung keberagaman vegetasi.
  • Peserta Kegiatan
    Aksi ini diikuti oleh lebih dari 150 peserta, termasuk perwakilan dari:
    Kementerian Agama
    Permaudhi
    Wadah Bali
    Walubi Bali
    Organisasi Buddha lainnya.
  • Upaya Melestarikan Alam
    Meningkatkan kualitas lingkungan sekitar melalui penanaman pohon dan menumbuhkan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan di kalangan umat Buddha dan masyarakat. Selain itu, upaya pelestarian juga merupakan manifestasi dari ajaran Buddha tentang cinta kasih terhadap alam semesta.
  • Makna dari Kegiatan Ini
    Penanaman pohon bukan hanya tentang melestarikan alam, tetapi juga mencerminkan ajaran Buddha tentang hubungan harmonis antara manusia dan alam. Tanaman yang ditanam diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kehidupan. (Pande Paron/balipost)
Baca juga:  Honda Care Siap Layani Pamedek Selama PWK dan BTK di Besakih

BAGIKAN