Warga membuat calon untuk disajikan saat Kuningan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Raya Kuningan bukan hanya soal persembahyangan dan sesajen—di balik perayaannya, ada satu tradisi unik yang selalu ditunggu-tunggu warga Bali, yaitu membuat calon!

Makanan khas ini bukan sekadar sajian, tapi juga simbol pengabdian dan rasa syukur. Yuk, simak 5 fakta menariknya yang disarikan dari berbagai sumber:

1. Apa sih Calon itu?

Calon adalah hidangan khas Bali yang biasa disiapkan saat Hari Suci Kuningan. Sekilas bentuknya mirip bola-bola daging atau sate lilit, tapi dibuat dengan cara khusus.

Baca juga:  Dewa Alit Mudiarta Calon Tunggal Ketum KONI Gianyar

Daging giling diberi bumbu genep, lalu dibentuk bulat kecil dan digoreng hingga matang.

Rasanya gurih dan harum. Enak disantap hangat-hangat.

2. Makna spiritual di balik rasa yang lezat

Meskipun terlihat seperti camilan biasa, calon punya makna yang dalam. Hidangan ini jadi bagian penting dalam sesajen atau ulam, yang dipersembahkan kepada leluhur dan para dewa. Tujuannya? Untuk mengungkapkan rasa syukur dan memohon berkah serta keselamatan.

Baca juga:  Longsor Terjang Rumah Warga di Pesinggahan

3. Gotong royong, bukan hanya soal masak-memasak

Proses membuat calon jadi momen kebersamaan warga. Mereka berkumpul, membawa bahan masing-masing, dan bekerja bersama di balai banjar.

Mulai dari memotong daging, meracik bumbu, sampai membentuk bola-bola calon—semua dilakukan dengan semangat dan canda tawa.

4. Tradisi dari generasi ke generasi

Bukan cuma orang tua, anak-anak dan remaja juga dilibatkan dalam tradisi ini. Dengan begitu, mereka bisa belajar nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan pentingnya menjaga warisan budaya. Inilah cara Bali menjaga tradisi tetap hidup di tengah modernisasi.

Baca juga:  Bertepatan Kuningan, Piodalan di Pura Dalem Sakenan "Nyejer" 3 Hari

5. Lebih dari sekadar makanan

Setiap daerah punya variasi sendiri dalam membuat calon. Ada yang menambahkan kelapa, ada juga yang mencampurnya dengan daun-daunan herbal. Tapi satu hal yang pasti, Calon bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya Bali. (Pande Paron/balipost)

BAGIKAN