Hujan deras mengguyur pada Jumat (5/1) menyebabkan banjir di Jalan Kusumayuda. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Anggota DPRD Bangli Nengah Darsana meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap perbaikan drainase yang telah dilakukan di sejumlah ruas jalan di Kota Bangli. Sebab perbaikan drainase belum mampu mengatasi banjir.

Buktinya saat hujan mengguyur Bangli baru-baru ini beberapa ruas jalan di Kota Bangli masih banjir. Darsana mengatakan berdasarkan pantauannya banjir masih terjadi di Jalan Kusumayuda. Selain itu banjir juga masih terjadi di wilayah Bebalang, selatan patung Adipura.

Baca juga:  BRI Peduli Grow & Green Salurkan 2.500 Bibit Pohon Durian di Berau

“PU perlu melakukan evaluasi dan monitoring terkait penataan drainase ini apakah sudah dilakukan dengan tepat sesuai kebutuhan atau sesuai standar PU. Bagaimana juga penataan jalur arus airnya, apakah sudah tepat. Itu perlu dievaluasi,” kata Darsana, Selasa (9/1).

Darsana juga mengatakan bahwa sehebat apapun penataan drainase yang dilakukan pemerintah jika tanpa dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, maka dipastikan persoalan banjir tidak akan bisa tertanggulangi. Menurut Darsana banjir yang terjadi di Bangli selama ini kerap dipicu got mampet akibat sumbatan sampah.

Baca juga:  Tindaklanjuti Aspirasi Tolak Resort di TWA Batur, DPRD Rapat dengan Investor

“Jadi dua hal ini harus dievaluasi. Mengenai sampah, melalui DLH (dinas lingkungan hidup) dan desa adat saya harapkan supaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penanganan sampah berbasis sumber,” kata Politisi Golkar itu.

Hujan deras mengguyur pada Jumat (5/1) menyebabkan banjir di Jalan Kusumayuda. Banjir menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Sebuah kendaraan roda empat bahkan ada yang terlihat mogok di tengah jalan.

Baca juga:  RTH Taman Bung Karno Diresmikan, Bermanfaat untuk Aktivitas Seni Budaya, Pusat Ekonomi, dan Interaksi Masyarakat

Beberapa warga nampak memasang tanggul dari kayu supaya air tak masuk ke areal pekarangan. Ada juga warga yang mencoba mengobok-obok lubang pembuangan air agar air cepat masuk ke dalam saluran drainase.

Menurut warga, banjir di jalan itu masih terjadi karena lubang pembuangan air ke saluran drainase ukurannya kecil. Sehingga aliran air tidak bisa terserap sempurna. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN