
MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri mengaku geram dengan viralnya tingkah laku wisatawan mancanegara (wisman) yang tidak menghormati adat dan budaya Bali. Berbicara dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru Tahun 2025-2125” di The Trans Resort Bali, Jumat (5/5), ia mengatakan sikap wisman yang tak menghargai Bali sangat sombong.
Ia mengatakan sebagai orang yang memiliki keturunan Bali, karena sang nenek berasal dari Kabupaten Buleleng, dirinya mengusulkan ke Gubernur Bali, Wayan Koster untuk membuat rencana 100 tahun Bali ke depan. “Saya bilang sama Koster, kamu itu jangan enak-enakan ya, mentang-mentang kamu jadi orang Bali, mau kamu apakan orang Bali. Bingung toh, kalau sudah digitukan pasti diam. Coba, saya saja melihat viral, ketika Nyepi itu orang asing seenaknya sendiri, difikirnya mereka siapa? Saya kan melihat Pecalang yang saya anggap polisi adat, sudah bilang (memberi tahu, red) dari halus sampe ikut marah-marah. Saya bilang, sombong sekali orang asing ini, bukan saya anti asing lho, ndak,” ujar Megawati.
Ia kemudian mencontohkan Singapura dan Jepang yang mesti bersih dan tidak boleh ada sampah. Sehingga, siapapun yang berwisata ke sana harus menaati aturan tersebut.
Hal ini mestinya diterapkan di Bali. “Makanya, itu yang saya bilang, gak bisa Koster kamu selagi menjadi gubernur, kamu mesti menjabarkan ide ini, ide 100 tahun Bali ke depan itu mau diapakan? Kan banyak orang pintar, suruh ngomong, suruh ngomong. Nanti saya bantu melalui BRIN apa yang diperlukan,” sebut Megawati.
Megawati berpesan agar orang Bali tidak menerima perilaku orang asing yang tidak taat pada aturan, adat isitiadat, dan budaya Bali begitu saja. Ia saja yang gennya hanya seperempat orang Bali tidak mau menerima perlakuan orang asing yang tidak memiliki tata cara dan kehormatan terhadap Bali. “Saya ini Alhamdulilah, mungkin rejeki, 2/3 dunia sudah saya jajaki. Sama saja ternyata, kalau ada orang asing datang ke negara mereka, itu mintanya orang asing agar tau tata krama negara mereka. Bukan kebalikan,” tutur Megawati.
Apabila orang Bali tidak bisa menjaga adat istiadat dab budaya Bali, dikhawatirkan Bali akan menjadi Hawaii. Sebab, saat ia berkunjung ke Hawaii pada tahun 1980-an, Hawaii mirip dengan Bali. Namun, kini sudah tidak berubah.
Jangan sampai Bali yang kental dengan seni dan budayanya hilang begitu saja karena tergerus dampak pariwisata. (Winatha/balipost)