TABANAN, BALIPOST.com – Diduga bangunan rapuh dimakan usia, rumah milik Nengah Winarta (35), petani asal banjar Asah Tegeh, desa Karyasari, kecamatan Pupuan, Selasa (12/12) ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, hanya saja pemilik rumah mengalami kerugian senilai Rp 40 juta.
Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra saat konfirmasi mengatakan ambruknya salah satu rumah warga berukuran sekitar lima kali lima meter, di setwilkum Polsek Pupuan terjadi sekitar pukul 08.00 wita. “Itu rumah dapurnya yang roboh,” ucapnya.
Disisi lain Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Putu Trisna Widiatmika menyebutkan, pihaknya masih menyiapkan logistik untuk dibawa ke lokasi. “Kami sedang siapkan tenda dan selimut, serta bahan makan dari Dinas Sosial,” katanya.
Dirinya pun menduga bangunan itu ambruk karena struktur bangunan yang sudah tidak lagi kokoh. Apalagi hanya rumah milik Winarta yang roboh. Bangunan utama yang roboh tersebut juga digunakan sebagai dapur. “Seluruh barang di dalamnya tertimbun, beruntung orangtua pemilik rumah bisa keluar sesaat sebelum rumah ambruk, ” terangnya.
Selain itu, tim reaksi cepat BPBD Tabanan lanjut dikatakan Trisna telah melakukan upaya pembersihan di lokasi dibantu oleh warga setempat.
Dalam kesempatan tersebut Trisna juga selalu menghimbau masyarakat untuk lebih waspada memasukk hujan lebat yang kerap mengguyur kabupaten Tabanan. Karena potensi bencana ada di masing-masing kecamatan seperti longsor, pohon tumbang, banjir dan lainnya. “Kami terus menghimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan bencana yang bisa saja timbul kapan saja, paling tidak meminimalisir korban jiwa,” pungkasnya. (puspawati/balipost)