Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, berharap limpahan wisatawan mancanegara (Wisman) pascapembukaan penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai. Kedatangan wisman akan menjadi yang pertama sejak Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dibuka untuk penerbangan internasional 14 Oktober 2021.

Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya yang dikonfirmasi Rabu (2/2) mengatakan, kedatangan wisatawan dari Narita Jepang akan menjadi wisatawan asing pertama ke Bali. “Semoga wisatawan yang datang jumlahnya banyak. Karena pemerintah sudah memperluas jaringan ke negara-negara yang kasus COVID-19 kecil,” ungkapnya.

Baca juga:  Beri Contoh Jaga Keselamatan Penerbangan, AirNav Gelar Java Baloon Festival

Menurutnya, pembukaan pintu masuk Bali merupakan angin pelaku pariwisata di Bali. “Ini angin segar untuk kita, sehingga kita sangat berharap kondisi pariwisata di Bali segera pulih,” ujarnya.

Pembukaan penerbangan internasional, dikatakannya juga merupakan usulan dari pelaku pariwisata di Bali. Pasalnya kondisi perekonomian di Bali kini sudah minus, selebihnya masih banyak pekerja pariwisata yang belum bekerja. “Jadi usulan-usulan kita sudah dipertimbangkan oleh pemerintah pusat. Bahkan semua ini sudah mendapat respons yang sangat positif,” ujarnya.

Baca juga:  Nelayan Tanam Cemara Laut Untuk Cegah Abrasi

Pihaknya mengaku pemerintah kini sudah memperhitungkan Bali dengan melihat negara-negara yang kasus COVID-19 sangat kecil. Sehingga bisa dilakukan kerjasama untuk datang ke Bali. “Ini suatu tanda baik, mudah-mudahan COVID-19 dengan varian omicronnya itu bisa menjadi endemi. Namun yang penting kita tetap mengikuti protokol kesehatan dulu,” ucapnya.

Lebih lanjut Ketua Badan Promosi Pariwisata Badung itu juga mengakui dengan dibukanya penerbangan internasional akan berdampak baik bagi pariwisata Bali. Sepanjang masyarakat dan pemerintah daerah bisa mengendalikan kasus COVID-19. “Kita sangat berharap membaik dan berdampak positif (pembukaan penerbangan internasional -red). Apalagi di Bali sudah dibentuk green zone, selain itu vaksin COVID-19 sudah berlangsung, bahkan sampai 3 kali,” jelasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Januari 2024, Kunjungan Wisman Tertinggi Dalam 4 Tahun
BAGIKAN