Petugas maskapai Qatar Airways rute Denpasar–Doha melakukan pendataan penumpang. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – PT Angkasa Pura Indonesia (API) selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, mengakui adanya pembatalan penerbangan Qatar Airways.

Pesawat dengan nomor penerbangan QR 963 tujuan Doha seharusnya lepas landas pada Selasa (24/6) pukul 19.20 WITA.

Pembatalan tersebut terjadi akibat penutupan sementara Bandara Internasional Doha, imbas dari situasi global yang tengah melanda kawasan Timur Tengah. Pihak API langsung mengambil langkah-langkah untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang yang terdampak.

Baca juga:  Antisipasi Virus Corona, Alat Ini Dipasang di Bandara

“Kami telah menyiapkan area tunggu khusus di lobi lantai dua terminal internasional. Di sana, para penumpang dapat berkoordinasi langsung dengan pihak maskapai untuk mengatur ulang jadwal keberangkatan mereka,” jelas Wahyudi, Pgs General Manager Bandara Ngurah Rai, Rabu (25/6).

Menurut Wahyudi, situasi di bandara tetap berjalan dengan tertib dan tidak terjadi penumpukan penumpang. Pihaknya juga memastikan bahwa seluruh penumpang yang terdampak telah mendapatkan penanganan langsung dari Qatar Airways.

Baca juga:  Tersangka HS Dinonaktifkan, Imigrasi Ajukan Penangguhan Penahanan

“Per pukul 11.00 WITA, seluruh penumpang telah ditangani dengan baik oleh maskapai. Tidak ada antrean panjang atau kericuhan yang terjadi. Semua berjalan lancar,” tambahnya.

Ia juga mengimbau kepada para calon penumpang, khususnya yang memiliki jadwal perjalanan internasional dalam beberapa hari ke depan, untuk aktif memantau informasi penerbangan melalui kanal resmi maskapai masing-masing.

“Karena situasi global seperti ini bisa berubah sewaktu-waktu, penting bagi calon penumpang untuk terus melakukan komunikasi dengan maskapai sebelum berangkat ke bandara,” pesannya.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Didominasi 4 Kabupaten/kota, Termuda Usia 5 Tahun

Wahyudi menyatakan harapan agar Bandara Internasional Doha dapat segera kembali beroperasi seperti semula dan situasi global yang menjadi penyebab gangguan penerbangan bisa segera mereda. (Parwata/balipost)

BAGIKAN