Ilustrasi Kerambit. (BP/Wikipedia)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penggalian informasi dan alat bukti kasus pembunuhan wanita yang ditemukan dalam kondisi bugil dan berlumuran darah, Dwi Farica Lestari (23) terus dilakukan. Dari hasil penggalian informasi oleh aparat kepolisian, korban diduga dibunuh dengan pisau khusus.

Pisau itu merupakan jenis senjata tajam yang berbentuk kecil bernama kerambit. Kerambit ini merupakan pisau genggam kecil berbentuk melengkung yang konon digunakan para pendekar.

Baca juga:  Seniman Hanya Dipuji, Tapi Dipinggirkan

Tak hanya di Indonesia, kerambit ini dipakai di sejumlah negara. “Kerambit tersebut sedang diselidiki petugas labfor. Apakah ada bercak darah korban atau tidak,” kata sumber, Rabu (20/1).

Menurut sumber, kerambit tersebut diduga milik pembunuh korban yang ketinggalan di TKP. “Masih diperiksa. Kalau hasil pemeriksaannya mungkin nanti diserahkan ke Polresta Denpasar atau Polsek Denpasar Selatan. Begitu juga dengan barang bukti lainnya,” ujarnya.

Baca juga:  HUT Bali TV ke-17, Suastini Koster Persembahkan Musikalisasi Puisi "Padang Karma"

Sementara Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Dewa Anom Danujaya saat dikonfirmasi terkait perkembangan penyelidikan Kasus tersebut mengatakan belum ada titik terang terkait pelakunya. Pihaknya bersama tim khusus berupaya semaksimal mungkin menyelidiki kasus ini sehingga secepatnya bisa diungkap. “Kalau rekaman CCTV, belum ada yang membantu,” tegasnya.

Terkait motif kasus ini, mantan Kapolsek Kuta Utara ini menyatakan tidak mau menduga-duga. “Kalau pelakunya sudah ditangkap baru bisa terungkap motif,” kata Dewa Anom.

Baca juga:  Bangun Tenda di Pantai Purnama saat Nyepi, Pasangan Polandia Bersitegang dengan Pecalang Diamankan

Seorang perempuan asal Subang, Jawa Barat, Dwi Farica Lestari ditemukan tewas dalam kondisi bugil di kamarnya, homestay lantai 2 kamar No. 1 di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Densel pada Sabtu (16/1). Ia diduga korban pembunuhan sadis. Aparat hingga saat ini masih berupaya mengungkap pelaku pembunuhan yang sadis ini. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN