Tanah longsor yang menimpa rumah warga di Sidemen. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Bencana tanah longsor kembali terjadi di Karangasem. Kali ini, tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Klungah, Desa Wisma Kerta, Sidemen, Senin (18/5) dini hari. Tanah longsor menimpa rumah milik I Ketut Suka hingga tembok rumah bagian belakang roboh dan yaris menimpa penghuni rumah.

Pemilik rumah, I Ketut Suka menuturkan, bahwa cuaca ekstrim atau hujan sudah terjadi dalam seminggu ini. Dan curah hujan yang cukup tinggi terjadi dari tadi pada Minggu (17/5) malam. “Setelah hujan lebat, tadi (Senin- Red) pada pukul 05.00 Wita tanah di belakang rumah longsor,”ujarnya.

Baca juga:  UN Hari Pertama di Bangli Berjalan Lancar

Suka menambahkan, sebelum tanah longsor, dirinya melihat pohon cengkeh dibelakang rumahnya dalam kondisi miring dikarenakan tergerus air hujan. Melihat pohon cengkeh miring, dirinya memiliki niat untuk menebang atau memotong pohon tersebut. Tapi, setelah hendak mengambil parang dan akan menebang pohon cengkeh tersebut, tiba – tiba tanah bagian atas langsung longsor.

“Setelah melihat tanah longsor, saya langsung berteriak kepada keluarga yang lainnya untuk menghindar. Karena kamar tidur yang terkena longsoran tanah saya tempati sama istri. Dan kamar yang lainnya ditempati oleh anak-anak. Dan setalah saya berteriak mereka bangun dan langsung lari keluar sehingga selamat dan tidak tertimbun tembok,”katanya.

Baca juga:  Gunung Agung Turun Level

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, menjelaskan, akibat bencana tanah longsor tersebut, bangunan yang rusak adalah bagian tembok belakang, kamar tidur roboh dan atap rumah bagian belakang rusak serta barang-barang didalam rumah tertimbun tanah longsor.

“Tidak ada korban dalam musibah itu. Untuk penanganan dan pembersihan matrial longsoran belum bisa dilaksanakan, karena kondisi dilokasi masih berpotensi terjadi longsor susulan. Penanganan akan dilakukan secara gotong royong setelah dikordinasikan lebih lanjut. Dan kerugiaan materil yang dialami pemilik rumah mencapai pukuhan juta rupiah,”jelas Arimbawa. (Eka Prananda/Balipost)

Baca juga:  Tari Sakral Baris Memedi Tetap Eksis di Jatiluwih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *