SURABAYA, BALIPOST.com – Aneka jajanan, yakni makanan dan minuman menggugah selera bisa dibeli menjelang waktu berbuka di pasar musiman Jalan Karang Menjangan Surabaya. Namun, situasi pasar takjil kali ini berubah menjadi pasar physical distancing oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Meski demikian, masih banyak warga yang berburu takjil di pasar ini dengan mematuhi anjuran Pemkot Surabaya. Yakni, memakai masker dan menjaga jarak.

Baca juga:  WN Australia Produksi Bahan Mirip Narkotika, Dipasarkan ke Negaranya dan Ekspatriat

Terlihat sejumlah pedagang takjil di pasar ini mengatur jarak antarlapak dagangannya dengan pedagang lainnya. Meski aturan Pemkot Surabaya sudah diterapkan, namun sejumlah pembeli pun masih banyak yang berburu takjil di tempat tersebut.

Sukardi, salah satu konsumen, mengaku berbelanja ke sana karena banyak pilihan menu untuk berbuka ataupun makanan lainnya yang dijual. Seperti martabak, tahu isi, ote-ote, kolak, es buah, atau pun kolak.

Baca juga:  Wali Kota Risma akan Buka Kembali Sekolah

Selain itu, sejumlah pembeli juga mengaku salut dengan Pemkot Surabaya, yang sudah menerapkan pasar physycal distancing untuk menjaga kesehatan warganya.

Yulianingsih, pedagang takjil mengaku pendapatannya menurun drastis dengan adanya wabah COVID-19 ini lantaran biasanya tahun lalu sehari-hari bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500 ribu per hari. Tetapi kali ini, hanya bisa mendapatkan 150 ribu rupiah per hari.

Di pasar physycal distancing ini, banyak menyediakan menu takjil dan makanan untuk berbuka puasa. Harganya sangat terjangkau, mulai Rp 200 hingga Rp 20 ribu. (Irwanda Ikadisa/Surabaya TV)

Baca juga:  PN Jaksel Kabulkan Praperadilan Eddy Hiariej
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *