Suasana penjagaan di Desa Bondalem saat diberlakukannya karantina. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah 14 hari karantina wilayah di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula karena penularan COVID-19 lewat transmisi lokal, Minggu (17/5) karantina usai. Itu artinya, warga diizinkan beraktivitas di lingkungan desa dan keluar Desa Bondalem.

Namun, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) mengataka khusus Pasar Desa Bondalem yang menjadi lokasi penularan COVID-19 masih ditutup. Sebagai gantinya, pedagang diizinkan berdagang di jalan lingkungan desa atau di lingkungan rumah tinggal.

Baca juga:  Bawaslu Buleleng Perdalam Dugaan Money Politic

Selain itu, untuk aktivitas di Pasar Desa Madenan yang buka hanya 3 kali saja, diizinkan buka setiap hari. “Untuk di Bodalem pasar tidak dibuka, tetapi pedagang diurai. Lalu khusus di Pasar Madenan itu saya minta pedagang jualan setiap hari saja, sebab kalau sekarang setiap 3 kali saja itu memicu krumunan warga, sehingga sekarang iurai dengan tiap hari buka, sehingga krumunan orang bisa dikurangi,” katanya.

Baca juga:  Gubernur Instruksikan Perlakuan Khusus untuk Bondalem

Sementara itu, Perbekel Desa Bondalem Ngurah Sadu Adnyana mengatakan, pasar di desanya masih ditutup sampai 14 hari ke depan ini. Alasannya, untuk mengurangi adanya kerumunan warga yang berpotensi akan menularkan COVID-19 seperti yang terjadi sebelumnya. Apalagi, penyebaran virus ini tidak diketahui secara pasti kapan akan berakhir.

Keputusan yang diambil bersama prajuru desa adat sehingga penutupan pasar harus dilakukan. “Seizin prajuru desa adat pasar kita tutup, karena tidak tahu COVID-19 ini sampai kapan dan setelah karantina ini kita ingin mengurangi kerumunan warga. Warga yang berjualan silahkan di pinggir jalan atau di halaman rumah yang luas,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Denpasar Tidak Ada Penambahan Kasus Positif COVID -19 Baru
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *