SURABAYA, BALIPOST.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerapkan sistem buka-tutup bergantian untuk kios di pasar tradisional di Jawa Timur (Jatim). Hal ini untuk penerapan physical distancing mencegah penyebaran COVID-19.

Penyebaran COVID-19 di Jatim saat ini sudah menyebar di 37 kabupaten/kota. Kabupaten Sampang hingga saat ini masih hijau.

Guna mencegah penyebaran virus corona dan menerapkan physical distancing, Khofifah akan menerapkan sistem buka-tutup untuk kios di pasar tradisional yang ada di provinsi ini.

Baca juga:  Majukan UMKM, Ini Ragam Pemberdayaan dan Pendampingan BRI

Menurut Khofifah, sistem ini diberlakukan khusus kios-kios. Pengaturannya, untuk nomor kios yang ganjil hanya buka pada tanggal ganjil. Begitu pula kios dengan nomor genap. “Ini akan dikoordinasikan oleh Asisten Logistik Kodam V/Brawijaya,” katanya.

Selain itu, untuk semua pedagang dan pembeli di pasar tradisional juga diharuskan selalu memakai masker selama melakukan transaksi di pasar. “Sistem ini akan dimulai hari ini dan merupakan tindak lanjut, adanya klaster-klaster yang terjadi di pasar di Jatim,” jelasnya.

Baca juga:  Tekan Inflasi Harga Saat Galungan, Pemkab Badung Gelar Pasar Murah dan Promotani

Ia mengatakan saat ini penyebaran COVID-19 sudah ada di beberapa pasar, seperti klaster Pasar Pujon, Batu, Malang. Serta adanya pedagang yang diketahui positif COVID-19, seperti di Pasar Kapasan, Surabaya, dan juga Pasar Grosir Surabaya serta Pasar Krian, Sidoarjo, beberapa waktu lalu. (Feri Saputra/Surabaya TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *