Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Satu warga Bali positif Covid-19 yang meninggal di RSUP Sanglah, Selasa malam (21/4) memang ber-KTP Jembrana. Warga Bali berusia 53 tahun ini merupakan pekerja migran indonesia di kapal pesiar yang terkonfirmasi merupakan pasien di Denpasar. Namun yang bersangkutan memiliki KTP Jembrana dengan alamat Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr I Gusti Agung Arisantha, Rabu (22/4) mengatakan telah menerima informasi terkait satu orang pasien covid-19 Jembrana meninggal dunia. Pasien itu warga ber-KTP Jembrana dengan alamat Kelurahan Baler Bale Agung, namun sudah sejak lama tinggal di Denpasar. Pasien merupakan imported case , ada riwayat keluar negeri  ke daerah terjangkit ( Portugal ), sebagai crew kapal pesiar. “Selama ini  penanganannya tercatat di gugus tugas Denpasar , bukan di wilayah kerja gugus tugas  Jembrana,” ujarnya.

Baca juga:  Jembrana Sediakan Belasan Lokasi Isolasi Terpusat, Dari Hotel hingga Asrama Koramil

Pasien menurutnya sudah dirawat 15 hari di RSUP Sanglah dengan  hasil swab positif. Meninggal tanggal 21 april 2020 dengan penemonia berat. Dari informasi yang didapatnya, pihak keluarga melangsungkan kremasi di krematorium Mumbul Denpasar.

Tempat tinggal seperti yang tertera di KTP, merupakan rumah singgah yang ditempati orangtua serta keluarga lainnya. Sedangkan istri dan anaknya sudah menetap di Denpasar. Lurah Baler Bale Agung, Ida Bagus Gede Ananda Kusuma dikonfirmasi terpisah mengatakan dari informasi di wilayahnya memang masih KTP Jembrana dengan alamat di Baler Bale Agung.  Namun yang bersangkutan ini sudah menetap lama di Denpasar bersama istri dan keluarganya. “Yang disini cuma orang tua, keponakan. Disini semacam rumah singgah dan sejak pulang tidak sempat kesini,” ujarnya.

Baca juga:  Jembrana Catat Tambahan Korban Jiwa, 2 Kecamatan Ini Laporkan Warganya Meninggal

Dari informasi juga yang bersangkutan pulang ke Denpasar untuk menjenguk istrinya. “Informasi sudah dikremasi tadi pukul 15.30 Wita di Mumbul,” tambahnya. Pihak Kelurahan juga sudah mengecek bersama Gugus Tugas tidak ada tracking di Negara. Karena sejak datang ke Bali sudah langsung dirawat di RSUP Sanglah. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *