Kapal pesiar bersandar di Pelabuhan Benoa. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak empat kapal pesiar yang mengangkut ABK/Pekerja Migran Indonesia akan bersandar di Pelabuhan Benoa. Kapal pesiar ini akan datang bergiliran.

Kapal pertama rencananya tiba, Kamis (16/4), mengangkut 232 ABK. Dari jumlah itu, 117 orang diantaranya adalah ABK asal Bali.

Sedangkan sisanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Komitmen yang sudah kita sepakati dengan pemerintah pusat adalah kapal itu diijinkan merapat di Benoa. Kemudian tim rapid test Gugus Tugas Provinsi Bali akan naik ke kapal untuk melakukan rapid test,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan pers, Rabu (15/4).

Baca juga:  Terapkan Prokes, Kejuaraan Tenis Meja Bali Open PRG II Sepi Penonton

Menurut Dewa Indra, akan dilakukan pemilahan terlebih dulu, yang mana PMI/ABK asal Bali dan mana yang non Bali. Untuk PMI/ABK asal Bali dengan hasil rapid test positif akan diambil Pemprov untuk dibawa ke tempat karantina.

Selanjutnya, mereka akan dites swab dengan metode PCR. Kalau hasilnya positif tapi tidak ada gejala sakit, tetap dikarantina. Sedangkan hasil positif dengan gejala sakit langsung dibawa ke RS.

Baca juga:  Tutup SOD 2023, Kepala BNN Sebut Atlet Indonesia Kurang Latihan

Untuk PMI/ABK dengan hasil rapid test negatif akan dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota. “Jadi besok, pemerintah kabupaten/kota akan menunggu di Benoa sehingga mereka bisa langsung diantar pulang untuk mengikuti karantina di tempat yang disiapkan pemerintah kabupaten/kota,” jelasnya.

Untuk PMI/ABK non Bali, Dewa Indra menyebut akan ditangani pemerintah pusat. Kendati rapid test tetap dilakukan oleh tim Gugus Tugas Provinsi Bali.

Bila hasilnya positif, akan dikarantina di Bali, baik di tempat karantina untuk yang sehat maupun di RS untuk yang memiliki gejala sakit.

Baca juga:  Dari Kantong Parkir Urai Kemacetan hingga Elektabilitas Capres Tertinggi

Jika hasilnya negatif juga dikarantina dulu di Bali sebelum diberangkatkan ke daerah asal masing-masing. Pemulangan ini diatur oleh Gugus Tugas Nasional dengan memperhatikan jadwal pesawat.

Selama dikarantina di Bali, mereka telah disiapkan hotel oleh pemerintah pusat lewat Gugus Tugas Nasional. “Yang konfirm ada 4 kapal pesiar, setiap hari datang selama empat hari berturut-turut,” imbuhnya.

Data Gugus Tugas Provinsi, sejak 22 Maret hingga 14 April telah pulang sebanyak 7972 PMI asal Bali. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *