MANGUPURA, BALIPOST.com- Tiga desa adat sekitar kawasan pariwisata The Nusa Dua, yaitu Desa Adat Bualu yang terdiri dari 8 Banjar Adat dan 4 Banjar Dinas, Desa Adat Kampial 2 Banjar Adat dan Desa Adat Peminge (2 Banjar Adat), tentu menjadi mendapat perhatian khusus. Pasalnya tiga desa yang menjadi kawasan penyangga dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), merupakan kawasan pariwisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Untuk itu, pihak ITDC bersinergi dengan kegiatan disinfeksi serentak yang dilakukan oleh Kabupaten Badung pada wilayah Kelurahan Benoa. ITDC, melalui SBU The Nusa Dua, ikut berpartisipasi dengan menerjunkan satu armada Pemadam Kebakaran/Fire Brigade (FB) untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada jalan-jalan utama.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Buka Sosialisasi Catur Swadarmaning Pasek di Mengwi

Menurut Miranti N. Rendranti, VP Corporate Secretary ITDC, kegiatan disinfeksi di desa penyangga ini merupakan bagian dari rangkaian Program ITDC Lawan Corona yang diselenggarakan oleh ITDC terkait upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. “Program ITDC Lawan Corona merupakan program Bina Lingkungan yang ditujukan kepada masyarakat, khususnya masyarakat desa penyangga kawasan pariwisata yang dikelola oleh ITDC.,” katanya.

Sementara, Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, melalui program ini, pihaknya berkomitmen untuk melindungi masyarakat desa penyangga dari risiko penyebaran virus Corona. Baik itu melalui sejumlah kegiatan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku sehat dan aktif, maupun kegiatan pembersihan lingkungan semacam penyemprotan disinfektan.

Baca juga:  Water Blow Nusa Dua akan Dilengkapi "Observation Deck"

“Pandemi COVID-19 harus kita lawan bersama. ITDC akan terus bersinergi dengan seluruh pihak dan secara aktif melakukan langkah-langkah preventif pencegahan penyebaran Covid-19 di dalam kawasan maupun lingkungan desa penyangga The Nusa Dua. Kami sangat bersyukur hingga saat ini belum terdapat laporan adanya kasus Covid-19 baik di dalam kawasan maupun desa penyangga,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN