Wayan Karmawan. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangli tak punya stok beras. Padahal, kebutuhan logistik dari 1 keluarga di Selulung yang kini dikarantina karena kontak erat dengan PDP COVID-19 harus dipenuhi.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli, I Wayan Karmawan, Kamis (2/4) siang mengatakan, sesuai perintah Bupati, pihaknya akan memenuhi kebutuhan logistik untuk tiga warga Desa Selulung, Kintamani selama menjalani masa karantina. Logistik yang diberikan diantaranya berupa beras 20 kg, paket family kit, makanan siap saji, mie instan, paket lauk pauk dan makanan anak.

Baca juga:  Pangdam Sebut Grafik Kasus COVID-19 Sedikit Naik

Khusus bantuan beras yang diberikan, pihaknya mengambil dari sisa sumbangan donatur. Sebab Dinsos Bangli selama ini tidak pernah punya stok beras. “Kami di Dinsos memang tidak pernah punya stok beras. Kami sudah pikirkan, kedepan kami mau buat stok pangan daerah. Agar ketika ada hal seperti sekarang, kita tidak kelimpungan dan punya stok beras,” terangnya.

Karmawan mengakui memang ada cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog. Cadangan beras itu bisa dikeluarkan jika sudah ada penetapan status tanggap darurat di kabupaten.

Baca juga:  Memupuk Cinta Masakan Tradisional, PVF Gelar Lomba Ngelawar

Secara teknis bantuan tersebut diserahkan kepada pemerintah desa di Kantor Desa. Selanjutnya pihak desa yang akan membawakan ke keluarga yang menjalani karantina. Jika bantuan yang diberikan kurang atau tidak mencukupi untuk 14 hari, pihaknya akan mengirimkan lagi sesuai kebutuhan.

Sembari menunggu realisasi anggaran dari Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bangli. Mantan Kalak BPBD Bangli itu mengaku bahwa pihaknya sudah mengusulkan bantuan logistik ke pihak Satgas.

Baca juga:  Gubernur Koster Apresiasi TOSS Center

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga di Desa Selulung, Kintamani dikarantina selama 14 hari setelah menjalani rapid test, Rabu (1/4). Selama menjalani karantina mereka tidak dibolehkan beraktivitas di luar rumah. Kebutuhan logistiknya akan ditanggung Pemkab Bangli. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN