dr. I Nyoman Gunarta. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tukang las asal Kediri, Jawa Timur, Hendro (40) dievakuasi dengan tim medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Ia ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Raya Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Rabu (1/4).

Terkait meninggalnya warga di daerah Kwanji itu, Tim Satgas COVID-19 Badung, lewat Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr Nyoman Gunarta, memberikan penjelasan. Kadiskes Badung mengatakan bahwa meninggalnya penduduk itu tidak bisa diyakini 100 persen menderita COVID-19.

Alasannya, tidak ada riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19, tidak pernah ke luar negeri dan ke daerah endemis serta ke daerah transmisi lokal, dan terakhir, yang bersangkutan tidak datang dari daerah yang merupakan transmisi lokal dalam 14 hari terakhir.

Baca juga:  Ngembak Geni, Satpol PP Badung Awasi Objek Wisata

Terkait meninggalnya almarhum, ia mengutarakan, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kematiannya. Tidak mutlak karena COVID-19. Masyarakat Badung pun diminta tidak panik dan tetap tenang. Melakukan physical distancing dan rutin mencuci tangan dengan sabun. Serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Sebelumnya, dari informasi yang diperoleh Kamis (2/4), keterangan tetangga korban, Mutahar (50), pada Selasa (31/3) pukul 18.00 Wita, dimintai tolong oleh korban untuk membeli dua botol air mineral dan satu botol larutan. Keesokan harinya pukul 07.00 Wita, Mutahar menawari korban air hangat.

Baca juga:  Dwijendra Denpasar Antisipasi Virus Corona secara Sekala-Niskala

Pasalnya setiap hari korban biasanya minta air hangat untuk membuat kopi. “Namun tidak ada jawaban dari korban dan dikira lagi tidur,” ujar sumber.

Pukul 10.00 Wita Mutahar menawari korban sarapan, lagi-lagi tidak ada respons. Akhirnya pukul 14.00 Wita, saat melintas di depan kamar korban dan dilihat posisinya tidak berubah.

Pintu kamarnya dalam keadaan sedikit terbuka. Karena curiga, Mutahar memberi tahu tetangga kosnya, Kadek Subrata (51). Setelah dicek ternyata korban sudah meninggal. “Mutahar menyampaikan jika tiga hari lalu korban bilang sakit dan mengeluh sesak nafas,” ungkap sumber.

Baca juga:  Ini, Langkah Badung Cegah COVID-19

Kejadian ini lalu dilaporkan ke kepolisian dan kelian banjar setempat. Aparat tidak mau gegabah menangani jasad korban terkait wabah virus Corona. Petugas minta bantuan Satgas COVID-19 Kabupaten Badung.

Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa membenarkan adanya kejadian tersebut. “Saya masih menunggu laporannya,” ujarnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN