Satgas Penanggulangan COVID-19 Jembrana menggelar jumpa pers, Senin (23/3). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Jembrana per Senin (23/3), tercatat sebanyak 17 orang. Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya adalah Klian Banjar atau Kepala Lingkungan (Kaling) yang memiliki riwayat pernah berpergian di daerah transisi atau terjangkit COVID-19.

Satu ODP saat ini tengah dirawat di RSU Negara karena diindikasikan pula mengalami gejala penyakit demam berdarah (DB). Hal tersebut diungkapkan Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Jembrana I Made Sudiada, Senin (23/3), di sekretariat Satgas, kantor BPBD Jembrana.

Baca juga:  Dubes RI di Malaysia Sebut Ini Penyebab Meninggalnya Ketua Dewan Pers

Sudiada dalam keterangan persnya sekaligus membantah adanya isu di Jembrana ada satu orang positif Corona. “Itu tidak benar. Yang benar, ada satu ODP yang saat ini dirawat di ruang isolasi karena DB. Belum indikasi COVID-19 atau masuk pasien dalam pengawasan (PDP),” ujarnya.

Menurutnya, ODP tersebut berjenis kelamin lak-laki berumur 50 tahun. Pasien tersebut rujukan dari Puskesmas I Pekutatan. Penanganan pasien tersebut tetap menggunakan prosedur penanganan COVID-19.

Perawatan dilakukan di ruang isolasi RSU Negara. “Kami tegaskan pasien ini ODP, belum ada indikasi infeksi jaringan paru biasanya dengan gangguan sesak (pneumonia). Yang dirawat itu diindikasi DB,” tambah Sudiada didampingi Koordinator Satgas Kesehatan I Gusti Putu Arisantha.

Baca juga:  Banjir Bandang di Sungai Yehembang, Jalan dan Jembatan Tergenang

Dijelaskan, total ODP di Jembrana hingga hari ini 17 orang, enam di antaranya kepala kewilayahan. Sedangkan orang diobservasi atau dipantau ada 253 orang.

Sebagian besar adalah para Klian Banjar dan Kaling. Hanya 85 orang yang bukan Klian atau Kaling. Sudiada juga menegaskan untuk ODP itu diketahui memiliki gejala seperti batuk, pilek dan demam serta riwayat dari daerah masuk terjangkit COVID-19. “Termasuk yang dirawat itu meskipun DB tapi sempat ke Magelang dan Jogjakarta,” tambahnya.

Baca juga:  Belasan Pasar Tradisional di Tabanan akan Dilengkapi "Spraying Room"

Lebih lanjut dijelaskan, para kepala kewilayahan yang mencapai ratusan orang masuk observasi itu karena sempat ke luar daerah. Termasuk 4 orang Camat di Jembrana juga diperiksa dan sampai saat ini dinyatakan sehat. Sedangkan 6 Kaling/Klian yang masuk ODP itu saat ini dikarantina di rumah selama 14 hari. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN