Mbed-mbedan. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tradisi Mbed-mbedan di Desa Adat Semate, Kelurahan Abianbase, Mengwi Badung yang sedianya digelar saat rahina Ngembak Geni sehari pasca Nyepi ditiadakan. Tradisi yang bertujuan untuk menjaga kerukunan krama desa guna mencegah penyebaran virus COVID-19.

Bendesa Adat Semate, I Gede Suryadi saat dikonfirmasi Jumat (20/3) tak menampik hal tersebut. Pihaknya pun mengatakan tradisi itu memang tidak akan dilaksanakan untuk tahun ini.

Baca juga:  7 Perempuan Dianugerahi "Beauty of Bali"

Pihaknya akan menghaturkan banten Pakeling di pura Desa lan Puseh Desa Adat Setempat terkait ditiadakannya tradisi tersebut. “Untuk tahun ini kami tidak akan laksanakan (mbed-mbedan, red). Kami akan menghaturkan banten pakeling terkait ditiadanya tradisi itu. Ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati untuk tidak melibatkan orang banyak, untuk mecegah penyebaran virus,” ujarnya.

Menurutnya, dalam mengaturkan pakeling, pihaknya hanya melibatkan Pemangku saja. Masyarakat diharapkan melakukan persembahyangan di rumah masing-masing. “Pemangku dan prajuru adat saja nanti yang melaksanakan pakeling tersebut. Intinya kami mohon doa restu agar warga kami tetap terjaga dan terhindar dari bahaya maupun masalah hingga selalu rukun,” harapnya.(Parwata/balipost)

Baca juga:  Jadi Daerah Percontohan SP4N-LAPOR!, Bupati Giri Prasta Tandatangani Komitmen
BAGIKAN