DENPASAR, BALIPOST.com – Suami warga negara asing (WNA) positif COVID-19 yang meninggal di RSUP Sanglah kini menjadi pasien dalam pengawasan COVID-19. Direktur Utama RSUP Sanglah, dr. Wayan Sudana, M.Kes mengatakan kondisi suami WNA tersebut sangat baik.

Dikatakannya, Kamis (12/3), sebagai salah satu kontak erat pasien positif COVID-19, suami WNA tersebut dirawat di RSUP Sanglah. Dijelaskan kondisi dari suami WNA tersebut masih bagus. “Kondisinya bagus, dia punya fisik yang bagus dan tidak mempunyai penyakit-penyakit penyerta,” ujarnya diwawancarai media.

Baca juga:  Target Tes COVID-19 Bali Dinaikkan, Kabupaten Ini Melonjak Jadi Seribuan Orang Per Hari

Khusus pasien kasus Nomor 25 yang sudah meninggal, pengelolaan terhadap jenazah dilaksanakan sesuai protap. Pihak keluarga pun sudah sepakat agar jenazah pasien tersebut dikremasi. “Kemarin dari pihak keluarga sudah sepakat dikremasi,” ujarnya.

Ruang isolasi RSUP Sanglah saat ini merawat 12 pasien dalam pengawasan virus Corona (Covid-19). Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya adalah warga negara asing (WNA). Sementara tiga lainnya warga negara Indonesia (WNI). “12 pasien itu sudah termasuk dua perawat kita,” ujarnya.

Baca juga:  Pungli Fast "Track" Imigrasi Bertolak Belakang dengan Pariwisata Berkualitas

Dari 12 pasien tersebut, sebanyak enam di antaranya hasil labnya sudah ke luar. “Yang enam ini negatif. Tinggal enam lagi menunggu hasil lab dari Litbangkes,” katanya.

Dengan keluarnya hasil lab, kemungkinan sore ini keenam pasien tersebut sudah bisa dipulangkan. Secara umum, Sudana menyebut, kondisi fisik ke-12 pasien sebenarnya secara umum baik. Namun sesuai protap, mereka diharuskan menjalani isolasi hingga ada kepastian hasil lab yang menyatakan bahwa mereka tidak terpapar virus Corona.

Baca juga:  Perbekel Tegallinggah Tegaskan Tolak Ormas Radikal

Dijelaskannya, Bali sudah memiliki skenario penanganan virus Corona. Selain di RSUP Sanglah, sejumlah RS lainnya juga telah menyiapkan ruang isolasi. RSUP Sanglah sendiri siap mengosongkan ruang lain untuk dijadikan ruang isolasi jika dibutuhkan. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN