Anggota DPRD Bali, Diah Srikandi, melakukan pengecekkan terhadap pembangunan senderan di Yehembang. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah penanganan erosi aliran sungai dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida di Yehembang masih perlu dievaluasi. Selain masih ada yang belum tertangani, beberapa bagian yang sudah dibangun senderan belum maksimal.

Kondisi ini terungkap saat anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, Diah Srikandi mengecek sejumlah penanganan erosi sungai di Desa Yehembang Kangin dan Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo akhir pekan lalu. Dari pengecekan bersama aparat desa setempat, ia mendapati masih adanya pengerjaan yang belum maksimal.

Baca juga:  Temu Wirasa di Nusa Penida, Warga Acungi Jempol Pembangunan Infrastruktur

Seperti penanganan erosi di aliran Sungai Yeh Sumbul, Desa Yehembang Kangin nampak seperti belum rampung. Padahal proyek senderan menggunakan sebagian batu bronjong ini selesai pada 2019. Tetapi ketika dicek belum semua rampung.

Ada lahan warga yang tertangani hanya separuh dari tinggi tanahnya. “Sepertinya masih nungkak (belum selesai, red), pihak desa juga belum dapat info dari pelaksana. Apa proyek sudah selesai apa masih lanjut,” terang Diah Srikandi.

Baca juga:  Tenggelamnya KMP Yunicee di Perairan Gilimanuk, Diduga Ada Korban Jiwa

Selain itu dari pengecekan, terlihat beton kancingan yang dibangun di antaranya sudah retak-retak. Dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas senderan tersebut. “Ini akan menjadi perhatian kami, belum tahun lalu selesai kok sudah retak. Hari Senin ini kami akan koordinasi dengan BWS,” tambahnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN