Seorang pedagang bumbu dapur menunggu jualannya di Unit Pasar Kapal, Badung. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Harga cabai rawit sempat bertengger di atas Rp 100 ribu. Namun kenaikan tersebut hanya terjadi dalam beberapa hari sehingga rata-rata harga cabai sepanjang Januari masih dalam batas wajar.

Meski harga cabai meningkat berkali-kali lipat, BI tetap optimis tahun 2020 inflasi tetap terkendali, berada di kisaran 3,0±1%. Demikian disampaikan Kepala Bank Indonesia KPw Bali Trisno Nugroho, Rabu (5/2).

Trisno melanjutkan, selain cabai rawit, kenaikan harga juga terlihat pada komoditas cabai merah, bawang merah. Peningkatan harga komoditas hortikultura pada umumnya terjadi disebabkan keterbatasan pasokan yang hanya terjadi pada saat curah hujan yang tinggi sehingga tidak menyebabkan kenaikan harga secara umum.

Baca juga:  Hadapi Erupsi Gunung Agung, XL Axiata Siapkan Antisipasi Jaringan

Kenaikan harga yang memicu inflasi ini juga tertahan dengan penurunan harga BBM non subsidi pada 5 Januari 2020. Pada Februari yang terdapat perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu perayaan hari raya Galungan dan Kuningan, ini dapat mendorong peningkatan permintaan dan berpotensi mendorong peningkatan harga.

Pada bulan ini diperkirakan akan terjadi kenaikan harga yang lebih tinggi dibandingkan Januari.
Selain itu, frekuensi hujan dan gelombang laut tinggi berpotensi menahan produksi dan distribusi khususnya bahan makanan. Meskipun demikian, Bank Indonesia memperkirakan inflasi ke depan hingga akhir tahun akan tetap terkendali dan berada pada kisaran sasaran 3,0±1%. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Delapan Provinsi Alami Pertumbuhan Ekonomi di Atas Inflasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *