Putri Suastini Koster menjadi pembicara dalam seminar yang diselenggarakan FK Unud. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu karakter perempuan Bali yang cukup menonjol adalah memiliki etos kerja tinggi. Jauh sebelum bicara pemberdayaan perempuan, bisa dikatakan perempuan Bali telah “berdaya” lantaran karakternya yang menonjol itu.

“Karakter perempuan Bali itu seperti perempuan pada umumnya yang penuh kasih, ngemong, kemudian punya etos kerja yang tinggi,” sebut Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster di Denpasar, belum lama ini.

Baca juga:  Perempuan Bali Jangan Gengsi Turun ke Sawah

Dari zaman ke zaman, Putri Suastini melihat kaum perempuan Bali bisa dan mampu mengerjakan pekerjaan yang bahkan diambil oleh kaum laki-laki. Saat masih kecil, istri Gubernur Bali Wayan Koster ini seringkali menyaksikan perempuan melakukan finishing dalam sebuah pembangunan rumah.

Pun saat ada pekerjaan di sawah, perempuan turut terlibat di dalamnya. “Ketika ada acara adat, bahkan laki-laki itu urusannya memasak. Bikin lawar, bikin guling, gitu misalnya kan. Kaum perempuannya mengerjakan dari persiapan hingga pelaksanaan yadnya tersebut. Di situ peranan penting kaum perempuan dengan etos kerjanya yang sangat tinggi,” paparnya.

Baca juga:  Dari Kemungkinan Alami Penurunan Imunitas hingga Satu Kecamatan di Denpasar Sudah Masuk Zona Hijau

Bisa dikatakan, lanjut Putri Suastini, etos kerja telah menjadi keunggulan perempuan Bali. Hanya saja sekarang, etos kerja itu jangan dibatasi oleh ruang dan waktu.

Perempuan mestinya diberikan keleluasaan, tapi tetap jangan sampai melupakan kodratnya. Di sisi lain, pemberdayaan perempuan juga jangan disalahartikan untuk mengeksploitasi perempuan. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *