NEGARA, BALIPOST.com – Karya Pujawali di Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi sejak Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10) dipadati pemedek dari berbagai daerah di Bali dan luar Bali. Pelaksana Harian Pengempon Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi, I Gusti Made Sedana mengatakan dalam rangkaian Pujawali ini, Ida Bathara nyejer dilaksanakan selama lima hari dimulai Rabu (23/10) hingga Minggu (27/10).

Dalam pujawali Ida Batara di Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi, dipuput Ida Pedanda Tegehwani dari Griya Tegeh Wani Tibu Sambi Yehembang Kangin dengan tingkat upakara Bebangkit. Selain umat Hindu yang berasal dari Jembrana, beberapa daerah di Bali juga ada yang tangkil.

Baca juga:  Senderan Rumah Warga Longsor

Pemedek juga datang dari berbagai daerah di luar Bali, seperti dari Lombok dan Banyuwangi. “Sebelumnya juga ada penganyar dari Kabupaten Tabanan. Dan untuk besok juga ada penganyar dari 4 kabupaten yaitu Bangli, Gianyar, Karangasem dan Buleleng,” ucap Sedana

Selama nyejer ini, pemedek bisa melaksanakan persembahyangan bersama di sembilan parahyangan yang ada di Rambut Siwi. Dipuput pemangku dari masing-masing Perahyangan.

Di Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi, terdapat sebanyak sembilan parahyangan. Persembahyangan diawali dari Pura Pesanggrahan yang terletak di sebelah Selatan pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Baca juga:  Tiga Hari Berturut-turut Kebakaran di Jembrana, Diduga Akibat Korsleting

Sementara itu karya pujawali di Rambut Siwi ini juga dihadiri dari Pemkab Jemrbana. Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Ny Ari Sugianti Artha berbaur dengan pemedek ngaturang sembah bhakti, Kamis ( 24/10). Selain menghadiri persembahyangan, Bupati Jembrana menyerahkan punia sebesar Rp. 20 juta yang diterima langsung oleh I Gusti Made Sedana.

Usai persembahyangan, Bupati Artha mengatakan melalui upacara karya di pura ini senantiasa diberikan keteduhan lahir dan batin. “Melalui karya pujawali ini kita berharap Ida Hyang berstana di Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi memberikan tuntunan, keteduhan bagi umatnya, termasuk alam yang bisa dibaca semua isinya senantiasa aman dan damai,” ucap Bupati Artha. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Aci Ngusaba di Nongan, Pemedek ke Besakih Diminta Cari Jalur Alternatif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *