TABANAN, BALIPOST.com – Seorang perempuan mengalami nasib naas saat mencari air di pancoran Beji Pura Anyar. Ni Wayan Sasih (42) diduga terpeleset dan tenggelam saat mencari air.

I Ketut Manggis (45), tukang ukir di Banjar Pekandelan, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga tidak bisa membendung air matanya mendapati tubuh istrinya telah terbujur kaku.

Tangis keluarga besar korban pun ikut pecah saat datang langsung ke lokasi kejadian usai mendengar informasi tenggelamnya Sasih. Sembari menggendong putra keduanya yang masih kecil, Manggis hanya bisa pasrah akan musibah yang menimpa keluarganya.

Ia mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelumnya. Apalagi istrinya memang sudah biasa mencari air ke lokasi kejadian dengan membawa galon.

Baca juga:  Tolak Revitalisasi Pasar Umum Negara, Massa Pedagang Datangi DPRD Jembrana

Begitupun Senin (29/4) siang, sekitar pukul 10.00 Wita, istrinya (korban) pamit hendak mencari air selepas antar jemput anaknya. Ketut Manggis yang tengah melakukan pekerjaannya merasa khawatir, karena sudah 15 menit berlalu, istrinya tidak kunjung balik.

Ia pun memutuskan menyusul istrinya ke pancoran beji, dan terkejut mendapati galon yang dibawa istrinya ada di aliran sungai Yeh Ge. Merasa tidak tenang Ketut Manggis pun berusaha mencari keberadaan istrinya di seputaran beji dan sungai dengan cara berenang dan menyelam menggunakan alat bantuan bambu, hingga akhirnya sekira pukul 11.30 Wita korban ditemukan di dasar sungai Yeh Ge.

Baca juga:  Tragis, Pengemudi Agya Ini Tewas Ditabrak KA

Melihat kejadian itu, saksi pun kemudian memanggil temannya di tempat kerja di UD Agus Nadi untuk membantu mengangkat korban. Proses evakuasi pun dilakukan dibantu oleh petugas kepolisian dan petugas TRC BPBD Tabanan. “Tidak ada firasat apapun, karena sudah sering cari air,” ucapnya lirih.

Berbeda dengan suami korban, justru ipar korban mengaku sempat mengalami mimpi buruk. “Saya mimpi potong rambut, dan saudara lain juga ada mimpi kakak saya jatuh dan berdarah, tetapi saya tidak menyangka akan dapat musibah seperti ini,” ucapnya sembari menggendong keponakannya yang merupakan anak kedua korban.

Kapolsek Marga AKP I Gusti Made Sudarma Putra menerangkan korban diduga terpeleset saat mencari air di pancoran beji Pura Anyar. “Korban sudah biasa mencari air, setelah pulang antar jemput anak langsung, dan diduga terpeleset, karena kondisi pancuran memang sedikit licin dan hanya ada jarak sedikit dengan sungai dengan kedalaman sekitar empat meter,” ungkapnya.

Baca juga:  Tangani Gering Agung COVID-19, Gubernur Koster Paparkan Upaya Niskala hingga 2021

Dugaan jika korban terpeleset lanjut tenggelam ke sungai dibuktikan dengan hasil pemeriksaan luar oleh dokter puskesmas. Telapak tangan korban terlihat tergores, kemungkinan sempat mencoba bertahan ketika akan jatuh, namun karena korban tidak bisa berenang, akhirnya tewas tenggelam ke sungai sedalam kurang lebih 4 meter. “Jadi korban saat dievakuasi masih berada didasar sungai, belum sampai mengambang,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *