NEGARA, BALIPOST.com – Kecelakaan maut yang dialami Mantan Sekda Jembrana I Gde Suinaya di Jalan Umum Denpasar Gilimanuk KM 89-90 Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Rabu (13/2) pukul 22.15 wita membuat lelaki low profile tersebut tewas. Dari informasi, Suinaya yang meninggal pasca kecelakaan dikremasi, Sabtu (16/2), di krematorium Santa Yana Jl Cekomaria Denpasar.

Salah seorang mantan sekretaris pribadi Suinaya saat menjabat, yang kini menjadi Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Jembrana Kadek Agus Arianta, Sabtu sore mengatakan dia sempat menghadiri kremasi mantan atasannya itu.
Dikatakan, Suinaya merupakan sosok yang baik dan dia dididik dengan baik saat menjadi sekpri. “Almarhum bersaudara 8 orang. Empat cowok dan empat cewek. Beliau anak pertama. Beliau punya anak perempuan satu orang,” katanya.

Baca juga:  Bambang Santoso : Lebih Sakit Digigit Semut dari Vaksinasi

Kadek Agus Arianta mengaku tidak sempat ngobrol dengan pihak keluarga sehingga tidak tahu saat kejadian akan pergi ke mana. “Namun beliau ingin berbuat untuk kemajuan Jembrana. Beliau ingin membuat koperasi milenial berbasis online,” katanya.

Sementara itu, Mantan Direktur Perusda Jembrana Wayan Wasa yang sempat beberapa kali bertemu dalam bulan ini dengan Suinaya mengatakan korban berencana akan mendirikan koperasi milenial untuk menggairahkan perekonomian dengan sistem online. Bahkan Wasa ditawari jadi badan pengawas. “Beliau masih aktif setelah pensiun. Masih jual beli dan sering menemui tokoh-tokoh di Jembrana serta mengurus kebun,” kata Wasa.

Bahkan Suinaya juga berjanji akan bertemu kembali dengan Wasa. “Beliau sempat nelepon mau bertemu Kamis ini,” jelasnya.

Baca juga:  Warga di Gilimanuk Meninggal di Dalam Rumah, Evakuasi Tunggu Tim Satgas COVID-19

Wasa mengaku sering mengingatkan Suinaya agar tidak bolak balik Denpasar- Negara karena faktor usia. Namun Suinaya bersikukuh tetap ingin pulang pergi.

Suinaya asalnya dari Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Sementara yang tinggal di Candikusuma adalah adiknya dan Suinaya beserta keluarga tinggal di Renon.

Diberitakan sebelumnya kecelakaan dialami mobil Toyota Agya DK 1309 CE yang dikemudikan Gde Suinaya (62) pensiunan PNS yang tinggal di Denpasar Selatan dan merupakan mantan Sekda Jembrana. Suinaya terlibat kecelakaan dengan truk hino DK 9533 GI (plat kuning) yang dikemudikan Gusti Agung Bagus Gede Bambang Suryanta (36) dari Banjar Munduk, Desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo.

Dari informasi, saat kejadian Toyota Agya bergerak dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang, memasuki jalan lurus datar beraspal baik, marka jalan putus-putus arus lalu lintas sepi, kemudian menabrak dari belakang kendaraan truk hino yang parkir di pinggir kiri jalan dari arah timur yang sudah menyalakan lampu belakang dan lampu hazard dengan kepala kendaraan mengarah ke barat dan setengah kendaraan berada di badan jalan.
Akibatnya bagian depan mobil toyota agya sampai masuk ke bawah bak truk.

Baca juga:  Hubungkan Subagan dengan Pertima, Jembatan Darurat Mulai Dibangun

Toyota Agya kaca bagian depannya pecah, body depan kiri sampai belakang ringsek dengan kerugian Rp 10 juta. Sementara truk hino lampu belakang kanan patah. Sopir truk selamat.

Akibat kecelakaan itu Suinaya mengalami dada lecet, dahi depan kiri lecet dan meninggal dunia saat mendapat perawatan di Puskesmas Mendoyo. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *