NEGARA, BALIPOST.com – Lalat menyerbu perumahan warga di Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Diduga keberadaan kandang ayam broiler yang ada di tengah permukiman menjadi penyebabnya.

Sejumlah warga, Selasa (1/1), mengatakan kandang ayam yang diduga tak berizin tersebut memunculkan lalat yang sangat banyak dan menyerang rumah warga dengan radius mencapai 1 km. Menurut warga itu sangat menganggu dan membuat warga jijik, terutama saat makan karena lalat-lalat tersebut hinggap di makanan.

Demikian juga sejumlah pemilik warung di dekat kandang juga dibuat tidak nyaman oleh serbuan lalat yang diduga bersumber dari kandang ayam milik warga lokal tersebut. Lalat-lalat tersebut hinggap di makanan yang dijual di warung-warung tersebut, sehingga pembeli enggan untuk berbelanja di warung.

Baca juga:  Gubernur akan Pangkas Alokasi Hibah Anggota DPRD, Segini Besarannya

Pemilik warung juga sudah berusaha mengendalikan serangan lalat tersebut dengan menggunakan lem lalat, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Sebab, jumlah lalat sangat banyak.

Protes, menurut warga, sudah
sering disampaikan melalui kelian banjar setempat maupun kepada perbekel. Namun hingga kini tidak mendapat respons apa-apa dan peternakan tersebut terus saja berproduksi.

Made Sudana salah seorang warga mengatakan sangat keberatan dengan kandang tersebut karena lalatnya sangat banyak. “Ini sudah terjadi sejak dua tahun. Sudah sering protes tapi tidak ada respons,” jelasnya.

Baca juga:  Rehabilitasi dan Penataan Waduk Muara Nusa Dua Dikebut, Pengerjaan Capai 53 Persen

Menurutnya, dia sudah tinggal di lokasi tersebut sejak 1980, namun kandang tersebut baru berdiri sejak pertengahan 2016. Dia meyakini kandang ayam tersebut tidak memiliki izin karena tidak mungkin pemerintah mengeluarkan izin mengingat peternakan ayam potong tersebut berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Putu Tal, pemilik warung yang bersebelahan dengan kandamg ayam tersebut juga mengatakan serangan lalat itu terjadi sejak kandang ayam itu berdiri. Kondisi tersebut membuat warungnya sepi pembeli karena dipenuhi oleh lalat.

Baca juga:  Festival Layang-layang Bupati Badung Cup Tuai Banyak Protes

Menurutnya, serangan lalat sudah terjadi sejak dua tahun, semenjak kandang ayam tersebut berdiri. Kondisi ini terjadi lantaran kandamg ayam tersebut tidak pernah dibersihkan karena karyawan yang dimiliki pihak pemilik kandang hanya satu orang.

Protes senada juga disampaikan oleh Putu Suparta dan sejumlah warga lainnya. Bahkan selain memunculkan serangan lalat, keberadaan kandang ayam tersebut juga menebar bau busuk yang sangat menyengat lantaran kotorannya jarang di bersihkan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *