pengungsi
Proses belajar-mengajar di SMPN 3 Semarapura, Rabu (25/10). (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengakui bila masih ada guru TK/PAUD yang gajinya di bawah standar Upah Minimum Regional (UMR). Terutama, guru TK/PAUD yang mengajar di pelosok-pelosok desa.

Menyikapi masalah ini, pihaknya sudah membuat program pengembangan TK/PAUD Hindu berbahasa Bali. Selanjutnya, desa adat juga akan berperan dalam menjamin penghasilan guru TK/PAUD. “Kalau guru PAUD dan TK memang betul demikian karena memang belum mendapatkan program prioritas dari kementerian, maupun juga pemerintah daerah,” ujar Koster disela-sela malam penganugerahan KPID Bali Awards 2018 di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar, Jumat (23/11).

Baca juga:  Menjadikan Sekolah Nyaman bagi Anak

Oleh karena itu, lanjut Koster, pengembangan PAUD/TK Hindu berbahasa Bali akan diprogramkan di seluruh desa adat. Anggarannya dialokasikan langsung melalui desa adat, dan sudah dihitung.

Menurutnya, pendidikan anak usia dini harus menjadi perhatian serius. Sesungguhnya PAUD/TK adalah pendidikan yang paling strategis karena itulah periode pengembangan kapasitas anak-anak pada usia 4-6 tahun yang paling optimal. “Kita sudah menghitung karena selama ini, guru PAUD, TK adalah guru yang tidak jelas statusnya. Ada yang seperti relawan atau ibu-ibu PKK, istrinya kepala desa, tokoh, atau ibu-ibu yang ada di desa. Dengan hanya diberikan penghargaan Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, saya kira itu sangat memprihatinkan,” jelasnya.

Baca juga:  Amankan Perhelatan G20, Polres Karangasem Amankan Pintu Masuk dan Objek Vital

Terkait peringatan Hari Guru, Minggu (25/11), Koster juga menyampaikan harapannya. Dalam hal ini, guru di Bali supaya betul-betul menjalankan tugas profesionalnya sesuai dengan Undang-undang Guru dan Dosen.

Mereka dituntut memiliki kemampuan dan kompetensi untuk memberikan kualitas pembelajaran yang semakin baik kepada anak-anak ke depan. “Dari sisi pengembangan profesi guru, saya kira sudah tidak ada masalah. Tinggal bagaimana kita melakukan manajemen secara baik,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Anak Balita di Pengungsian Perlu Pendampingan PAUD
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *